Kedewasaan emosional seseorang dapat dilihat dari cara pandang dia menyikapi perbedaan.
Yang namanya manusia itu pasti berbeda, meskipun terlahir dalam satu rahim, kembar , bahkan lengket.
Namun di zaman yang dunia informasi menjadi 'Tuhan', tak sedikit kita bertemu dengan orang-orang yang menganggap bahwa dirinya adalah kesempurnaan. Perbedaan pandangan, pola pikir ataupun argumen dengan orang lain menjadikannya secara tidak langsung me-label-i orang lain dengan ketidaksukaan.
Bila itu terjadi bolehlah orang tersebut me-ricek tingkat kedewasaannya.
Mungkin tulisan saya bersifat subjektif dan berisi opini pribadi, namun siapa yang bisa menghalangi saya dalam beropini?
Dan bila akhirnya banyak yang tidak setuju dengan argumen saya, tidak menjadi soal. Karena saya bisa menerimanya. Tiap kepala beda pemikiran. Toh, bukan berarti orang yang senang akan dunia sains menjadi lebih pandai dan bermanfaat di lingkungannya dibanding dengan manusia yang menyukai sastra dan puisi. Dan bukan berarti siswa/i yang banyak bertanya dan memberikan pendapatnya menjadi siswa yang bodoh dan ngeyel. Prihatin gw Bung!
Itu saja.
Selamat malam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI