Desa Sananrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Turen yang terletak di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki luas wilayah 430,5 HA dimana sebagian besar wilayahnya difungsikan untuk lahan pertanian dan tempat tinggal. Sedangkan untuk jumlah penduduk desa sananrejo sendiri adalah sejumlah 8987 jiwa. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa sananrejo ada di bidang pertanian, perkebunan, juga banyak yang membuka bisnis dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di berbagai industry rumahan, seperti industry carangmas, jamur tiram, frozen food, dan lain sebagainya.
Untuk mengakses desa sananrejo dapat dengan mudah melalui 4 penjuru wilayah. Dimana dari sebelah barat kota malang bisa melalui desa kedok dan wonokasian. Untuk yang dari wilayah selatan dapat dari kota turen melalui desa bokor pagedangan. Dari timur dapat melalui desa sanankerto kecamatan dampit, dan dari arah utara dari desa codo kecamatan wajak.
KKM-DR UIN Malang yang ditempatkan di desa sananrejo telah melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan masyarakat sekitar mengenai berbagai macam program kerja yang dijalankan selama satu bulan penuh, mulai tanggal 27 Desember 2021 – 27 Januari 2022. Kelompok KKM kami sepakat dengan nama kelompok “Sartumal Squad” , yakni singkatan dari Sananrejo Turen Malang Squad
Kami disambut baik oleh kepala desa sananrejo, Ibu Hj. Erna Yustining beserta perangkat desa yang sangat antusias membimbing berjalannya program kegiatan KKM Mahasiswa UIN Malang di Desa Sananrejo. Adapun program kerja yang kami jalankan yaitu membantu berbagai macam industry rumahan di desa sananrejo, seperti industry carangmas, jamur tiram, dan frozen food, yang pastinya telah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pemilik industry.
Dari industry carangmas, kami menerima berbagai macam ilmu seperti cara membuat, memproduksi, beserta pemasarannya. Adapun kue carangmas terbuat dari ketela rambat yang diproses diparut dan digoreng dengan gula merah. Para karyawan sangat antusias membimbing dan mengajari mahasiswa KKM UIN Malang. Adapun permasalahan yang dapat kami ambil dari koordinasi yang dilakukan oleh pihak industry carangmas yaitu pada alat cetak kue carangmas yang masih menggunakan alat tumbuk kayu juga gelas. Hal ini masih menjadi kendala bagi para karyawan carangmas guna lebih ringan dalam bekerja.
Dari budi daya jamur tiram di desa sananrejo dapat menjadi peluang usaha di masa pandemic covid-19. Jamur tiram dapat meningkatkan metabolisme kesehatan tubuh sehingga mencegah terpaparnya virus covid-19 dengan komoditas jamur tiram yang tidak membutuhkan modal besar serta lahan yang luas. Disini kami belajar bagaimana mengelola jamur tiram dengan benar. Pemilik industry pun sangat antusias dengan datangnya mahasiswa KKM UIN Malang.
Adapun usaha frozen food yang ada di desa sananrejo dapat meningkatkan UMKM di masa pandemic covid-19, disana kami disambut baik oleh pemilik usaha frozen food yang mana menjual berbagai makanan yang diawetkan dengan cara dibekukan, seperti roti Maryam, nugget, kebab, kentang, dan choco truffle chips. Frozen food dapat menjadi inovasi usaha bagi para UMKM yang relevan untuk dilakukan di tengah situasi pandemi.
Program lain dari KKM kami yaitu, kami berkoordinasi dengan ibu ibu PKK Desa Sananrejo untuk mengadakan pelatihan kerajinan kain perca juga senam bersama guna mengeratkan silaturahmi. Pelatihan kain perca yang diadakan di balai desa sananrejo bertujuan meningkatkan keterampilan ibu ibu desa sananrejo guna mengurangi angka pengangguran di desa sananrejo.Agar kaum wanita lebih kreatif dan inovatif juga mengurangi kesenjangan social.
Selain itu, kami berkoordinasi dengan perangkat desa juga pemilik perkebunan bibit tanaman dalam rangka kerja bakti desa yang diadakan setiap minggu. Dengan mengangkat tema moderasi beragama, kami membersihkan masjid dan musholla desa sananrejo pada hari jum’at. Adapun penanaman bibit bersama Ibu Gatih (selaku pemilik kampung bibit) yang dilakukan adalah menanam bibit sawi disepanjang wilayah yang dinamakan dengan “kampong bibit”.
Di bidang kesehatan, kami juga membantu kegiatan posyandu balita dalam pengecekan berat badan, tinggi badan, dan gizi balita secara berkala di tiap tiap pos. Dengan mengangkat tema peningkatan pasca pandemic covid-19, kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan salahsatu kader posyandu pos 7, Ibu Umi dalam pengadaan acara penyuluhan garam beryodium yang ditempatkan pada setiap pos nya. Penyuluhan ini kami adakan dengan bertujuan memberi informasi seputar pentingnya garam beryodium , mengingat masyarakat banyak yang masih menggunakan garam non yodium serta banyak pula yang terkena penyakit gondok. Tujuan lain dari penyuluhan ini adalah untuk membantu metabolisme tubuh khususnya pasca pandemic covid-19 saaat ini dan juga mencegah stanting (perlambatan pertumbuhan) pada bayi dan balita akibat konsumsi garam non yodium. Adapun pengecekan garam yang dibawa masing masing individu dari rumahnya di cek kadar yodiumnya satu persatu oleh bu bidan dengan menggunakan alat tetes cek kadar yodium yang dinamakan Test Kit Yodium.
