Mulai pada tanggal 31 desember 2015, awal 2016 telah  di berlakukan strategi ekonmoni di kawasan ASEAN yakni  ASEAN Economic Community (EAC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Masyarakat ekonomi ASEAN(MEA) adalah komunitas kerjasama perdagangan bebas yang mencakup manusia (tenaga kerja), barang, dan jasa yang sudah tidak ada halangan atau batas-batas. Â
Dengan menggunakan prinsip "siapa yang menang adalah yang lebih baik. Siapa yang cepat delivery nya dan lebih murah harganya." Dalam hal ini muara dari bebasnya pergerakan manusia dari adanya MEA, termasuk barang dan jasa akan menghasilkan barang dan jasa yang saling melengkapi.Â
Namun perlu di ingat bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tak selamanya mempunyai dampak yang baik di Indonesia. Dan apa kabar Indonesia setelah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)?.
Di zaman yang serba cepat ini kalau mau mendapatkan barang dari luar negri tak perlu repot-repot langsung datang ke tempatnya, karna sekarang sudah dijual bebas di pasar Indonesia dengan harga yang tak jauh beda dari Negara asalnya atau bisa menggunakan jasa titip (jastip) sehingga amat memudahkan konsumen untuk menikmati produknya.Â
Banyak di media social yang menjual produk-produk luar negri dari kawasan ASEAN, seperti produk pakaian dari Thailand yang mulai digemari oleh konsumen di Indonesia. Apakah ini selalu berdampak baik? Nyatanya persaingan pasar di Indonesia justru semakin ketat dengan adanya pasar bebas ASEAN ini.Â
Banyak dari konsumen di Indonesia justru lebih mengandalkan produk import dikarenakan harganya lebih murah dan kualitas juga mumpuni. Indonesia bahkan  bisa dikatakan lebih banyak yang menjadi konsumen ketimbang produsen, sehingga mengakibatkan Indonesia sebagai Negara yang menjadi penyedia pasar bukan pemain pasar.Â
Hampir 60% produk tekstil di Indonesia merupakan barang import dari Negara asing. Pertanyaanya, apakah yang membuat persaingan pasar di Indonesia justru dominan dikuasai produsen asing? Apakah kualitas produk lokal yang membuat produk import jauh lebih diminati? Atau kurangnya pengawasan pemerintah terhadap pergerakan pasar di tanah air?.Â
Entahlah yang pasti jika kita berbicara produk asing di Indonesia tak akan pernah ada habisnya, belum lagi ditambah bebasnya bea masuk dan keluar semakin membuat produk asing masuk lebih cepat ke dalam negri.
Meski tercatat sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah ruah dengan luas dan populasi terbesar diantara negara-negara lainnya di ASEAN, Indonesia sepertinya masih belum mampu  menghadapi persaingan  Masyarakat Ekonomi Asean.Â
Alasannya, iklim investasi kurang kondusif yang diindikasikan melalui masalah ruwetnya birokrasi, infrastruktur, masalah kualitas sumber daya manusia dan kentenagakerjaan (perburuhan) serta korupsi merupakan sebagian dari masalah Indonesia saat ini.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi Asean Economic Community ini?
Mengurangi budaya konsumerisme dan mengutamakan penggunaan hasil produksi masyarakat Indonesia menjadi salah satu cara bagi kita sebelum terjun dalam masyarakat ekonomi ASEAN.Â