Seiring berjalannya waktu, teknologi dan komunikasi sedikit banyak telah mengubah gaya hidup kita. Dimana Komunikasi tatap muka harus dijaga seminimal mungkin, terutama selama pandemi COVID-19. Interaksi tatap muka perlu diminimalisir. Sehingga pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat diperlukan. Dimana dalam perkembangan zaman ini berita dapat diakses kapan saja dan dimana saja, terutama di dunia maya. Banyak sekali informasi dan berita bohong dan  dikenal dengan istilah "hoax" oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Jika tidak hati-hati, Masyarakat pengguna internet akan mudah menjadi korban hoax bahkan bisa ikut menyebarkan informasi palsu yang tentunya akan sangat merugikan para korban hoax. Adanya hoaks  juga dapat menimbulkan berbagai dampak seperti permasalahan di bidang politik, ekonomi, sosial, keamanan dan bidang yang lebih luas yang dapat mengancam keutuhan suatu bangsa.
Guna meningkatkan kesadaran akan bahayanya berita hoax yang mengancam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, melalui KKN tematik ini, kami ingin membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital dalam memilah berita hoax untuk mendukung bijak dalam berteknologi khususnya dalam memilah informasi dengan tepat di masa pandemi Covid19 ini. Jadi bagaimana sebagai masyarakat agar terhindar, sebenarnya apa sih yang perlu kita lakukan untuk menghadapi suatu pemberitaan pada era digital ini? Berikut ini adalah caranya :
- Tingkatkan rasa penasaranmu setiap waktu, jangan langsung terpancing suatu berita yang belum pasti kebenarannya.         Menurut Tom Stafford, seorang psikolog dari The University of Sheffield bahwasannya masyarakat mendapat banyak manfaat dengan menjadi lebih penasaran. Sementara itu, pendidikan zaman sekarang tidak  begitu banyak mencegah pemikiran masyarakat yang terbuka. Karna itu rasa penasaran terbukti ilmiah bisa membuka pemikiran lebih terbuka. Sehingga, kita tidak hanya mengasumsi satu ideologi saja.
- Berhati-hatilah dengan judul yang Provokatif                                                                                Zaman sekarang masyarakat lebih tertarik dengan berita yang sedang hangat-hangatnya. Itulah yang membuat oknum semakin melebih lebihkan suatu berita isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja seringkali diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoaks.
- Cermati alamat situs yang dibuka                                                                                              Untuk informasi yang diperoleh dari situs web atau menyertakan tautan, perhatikan URL situs web yang dimaksud. Berita dari situs media yang diverifikasi Dewan Pers akan lebih mudah dimintai pertanggungjawabannya.
- Perhatikan Keaslian Foto                                                                                                       Tidak hanya dengan tulisan saja, berita hoax sering juga berupa foto yang telah dimanipulasi. Pembuat berita palsu ini kemungkinan saja telah mengedit sebuah foto yang saetelah itu disebarkan ke internet dengan tujuan memprovokasi. Tetapi, kitapun dapat menghindarinya dengan mengecek keaslian sebuah foto dengan tombol pencarian di Google Images dengan tautan images.google.com. Kamu bisa mengunggah sebuah foto atau dengan fitur drag and drop. Dengan begitu, kamu bisa membandingkan hasilnya dan mengambil kesimpulan apakah foto tersebut asli atau bohong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H