Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Kelompok 41 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan berbagai macam kegiatan pengabdian masyarakat di RW 02 Kelurahan Panularan, Laweyan, Surakarta yang diselenggarakan sejak Jumat (08/07) dan berakhir Selasa (25/08). KKN UNS merupakan salah satu program dari Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk membantu memberdayakan masyarakat desa sasaran KKN. Tema yang diangkat dalam Aktivitas Membangun Desa – Kampus Mengajar ini adalah Kemiskinan.
Beberapa bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa diantaranya adalah menyelenggarakan sosialisasi pada masyarakat Panularan khususnya RW 02 yang mayoritas merupakan pelaku UMKM terkait digitalisasi UMKM, menyelenggarakan sosialisasi bank sampah guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah dan memanfaatkannya untuk menambah penghasilan masyarakat, melakukan pengadaan tempat sampah dari limbah ban, melakukan kerajinan limbah kertas bersama anak-anak Sekolah Dasar, melaksanakan Rumah Baca dan donasi buku untuk Perpustakaan Panularan, melaksanakan Rumah Belajar untuk masyarakat RW 02 Panularan, dan kegiatan pengabdian lain.
Salah satu program kerja utama yang telah dilaksanakan oleh Kelompok 41 KKN UNS adalah Sosialisasi Digitalisasi UMKM. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pembuatan proses bisnis dengan menggunakan teknologi dan data digital. Digitalisasi UMKM diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam penjualan UMKM di kelurahan Panularan khususnya RW 02. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Juli 2022, yang bertempat di Pendopo Kelurahan Panularan. Sosialisasi berjalan dengan lancar dan tanya jawab berlangsung secara interaktif.
Tindak lanjut dari Sosialisasi Digitalisasi UMKM yaitu dengan diselenggarakannya Pendampingan Digitalisasi UMKM pada hari Sabtu dan Senin, 20 dan 22 Agustus 2022. Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM desa sasaran sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Contoh pendampingan yang dilakukan mahasiswa yaitu pembuatan website dan pendaftaran marketplace untuk pemasaran produk dengan jangkauan calon pembeli yang lebih luas, pembuatan QRIS untuk mempermudah transaksi jual beli, dan pembuatan katalog digital untuk menampilkan daftar produk yang diperjualbelikan agar lebih menarik.
Masyarakat merasa terbantu dengan adanya serangkaian acara tersebut. Dengan diadakannya sosialisasi dan pendampingan, masyarakat mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan untuk mempermudah proses bisnis secara digital. Selain itu, diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian ini mampu menggaet calon konsumen yang lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan penjualan produk masyarakat desa sasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H