Mohon tunggu...
Aisyah Dwita Hapsari
Aisyah Dwita Hapsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Meningkatkan Kebersihan Masyarakat Desa Punten, PMM Kelompok 109 Gelombang 7 Membuat Karya Memanfaatkan Sampah Plastik Menjadi Karya Ecobrick

26 Agustus 2024   21:53 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Proses Pembuatan Ecobrick /Dok. pri

Tim PMM Kelompok 109 Gelombang 7 Beranggotakan 5 anak dan 1 dosen pembimbing lapangan (DPL), diantaranya yaitu Muhammad Fiqih (Koordinator), Alfario Bremy Kusuma (PDD), Muhammad Ferry Affandy (Bendahara), Fahmi Ridho (Sekretaris) dan Aisyah Dwita Hapsari (Humas) serta Bpk Syariful Alam, S.H.I, M.H.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) merupakan suatu kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.Kegiatan PMM dilakukan di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa tersebut merupakan salah satu daerah yang terletak di dataran tinggi dengan iklim yang sejuk dan lingkungan yang asri. Namun, seperti banyak desa lainnya, masalah pengelolaan sampah sering menjadi tantangan. Salah satu masalah yang kerap muncul di Desa Punten yaitu mengelola sampah dengan cara dibakar. Dimana hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan manusia, asap tersebut tentunya mengandung zat-zat berbahaya seperti dioksin, furan, dan berbagai jenis gas beracun lainnya. Pembakaran sampah, terutama plastik, dapat menghasilkan polutan yang merusak lapisan ozon dan meningkatkan pencemaran udara. Selain itu, sisa pembakaran yang tidak terbakar sempurna bisa mencemari tanah dan air di sekitarnya.
Karena masalah tersebut, kelompok 109 membuat suatu karya yang bernama Ecobrick. Ecobrick merupakan sebuah metode inovatif untuk mengelola sampah plastic menjadi karya seni dengan tujuan membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir dibakar, mengingat plastik adalah bahan yang sulit terurai dan bisa mencemari lingkungan selama ratusan tahun. Kelompok 109 memikirkan terkait sampah plastic tersebut daripada dibakar, mending kita bikin sebuah karya seni, dimana hal tersebut tentunya bersifat ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ecobrick dibuat dengan cara mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik yang bersih dan kering hingga padat. Botol yang telah diisi penuh ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai proyek konstruksi, seperti membuat furnitur, dinding bangunan, taman bermain, dan struktur lainnya. Pada proker ini kelompok 109 membuat karya berupa tong sampah dengan memanfaatkan sampah plastic yang dikumpulkan dari Desa 

      Pada pembuatan tong sampah dari konsep ecobrick ini dilakukan dengan memilah botol plastik bekas, seperti botol air mineral, dengan ukuran yang sesuai untuk proyek yang akan dibuat. Selanjutnya mengumpulkan sampah plastik bersih dan kering dengan memastikan tidak ada sisa makanan atau zat organik lainnya yang bisa menyebabkan pembusukan. Langkah selanjutnya mengisi sampah plastic tersebut kedalam botol dengan memotong sampah plastik agar lebih mudah dimasukkan ke dalam botol. Pastikan sampah dipadatkan dengan menggunakan tongkat atau alat lain agar botol menjadi sangat padat. Setelah botol penuh dan padat, tutup botol dengan tutup yang rapat agar tidak ada udara yang masuk. Lakukan Langkah tersebut hingga menjadi beberapa botol sesuai kebutuhan proyek yang akan dibuat.

Gambar 1.2 Proses Perakitan Ecobrick/dok. pri
Gambar 1.2 Proses Perakitan Ecobrick/dok. pri

Setelah hal tersebut selesai, langkah terakhir merakit semua botol yang telah terisi sampah plastic tersebut menjadi sebuah karya yang telah di tentukan. Pada proyek tersebut kelompok 109 membuat sebuah karya ecobrick berupa tong sampah, yang dimana tong sampah tersebut kita letakkan disebuah rest area dusun Gempol, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Gambar 1.3 Penempatan Hasil Karya Ecobrick/dok. pri
Gambar 1.3 Penempatan Hasil Karya Ecobrick/dok. pri

Dengan diadakannya kegiatan proker pemanfaatan sampah plastic menjadi karya ecobrick, diharapkan warga Desa Punten dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir dibakar dan menjadikan sampah plastic tersebut menjadi sebuah karya seni yang tentunya bersifat ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
 
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun