Mohon tunggu...
aisyah fitriantipranyoto
aisyah fitriantipranyoto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

mixuee enak banget

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Milenial Perangi Sampah dari Lingkungan Sekolah

6 Februari 2023   12:43 Diperbarui: 6 Februari 2023   13:26 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Secara umum sampah dapat diartikan sebagai semua benda yang sudah tidak digunakan lagi oleh makhluk hidup. Sampah dapat juga didefinisikan sebagai meterial sisa dari rumah tangga dan produksi industri yang dibuang. Dimana-mana dapat kita temui tumpukan sampah. Di lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga bahkan di lingkungan sekolah sekali pun.

Sampah merupakan permasalahan serius yang sedang dihadapi manusia. Pasalnya tidak semua sampah bisa terurai secara cepat, bahkan ada yang butuh ratusan tahun untuk hancur. Sementara itu jumlah sampah tiap harinya kian meningkat, sehingga ada ketidakseimbangan antara pertambahan dan penguraian.

Di SMK N 7 Semarang yang asri ini, saat jam istirahat banyak sampah yang bertebaran di sekitar tempat sampah yang sudah penuh dengan bungkus makanan dan minuman. Bahkan ada juga sampah dilaci kelas siswa. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah yang dianggap sepele oleh siswa.

Kedisiplinan dan kebiasaan dalam hal membuang sampah belum terlaksana dengan baik di lingkungan sekolah. Hukuman untuk seorang siswa yang membuang sampah sembarang juga belum dilaksanakan. Hal ini sebenarnya kurang adanya pantauan dan bimbingan dari guru yang dianggap sepele yang berhubungan langsung dengan minat siswa untuk menganggulangi sampah apabila dilakukan dengan baik akan berdampak positif bagi kehidupan umum.

Dalam kehidupan sosial masyarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : Berdasarkan sifatnya :
1.Sampah organik, yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alami, seperti sisa makanan dan guguran daun.
2.Sampah anorganik, yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai, seperti plastik, kaleng, dan sterofoam.
3.Sampah bahan berbahaya dan beracun (b3), yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun, seperti limba rumah sakit dan limbah pabrik.

Berdasarkan sumbernya :
1.Sampah alam, yaitu sampah yang diproduksi di kehidupan liar dan diintregasikan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering.
2.Sampah industri, yaitu jenis sampah yang dihasilkan dari proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).
3.Sampah konsumsi, yaitu jenis sampah yang dihasilkan oleh manusia seperti sisa makanan.

Berdasarkan bentuknya :
1.Sampah padat, yaitu sampah berbentuk padat yang bersifat kering dan tidak dapat berbindah kecuali dipindahkan.
2.Sampah cair, yaitu sampah yang berwujud cair.

Peran guru dalam menciptakan sekolah yang asri dan nyaman sebagai tempat belajar siswa sangat lah penting. Bimbingan dan contoh yang baik saat membuang sampang juga sangat dibutuhkan. Disamping itu juga siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap lingkungan sekolahnya, selalu aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah.


Bahaya sampah adalah barang atau kotoran hasil aktivitas makhluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan makhluk hidup itu sendiri. Seluruh warga sekolah berperan penting dalam penganggulangan sampah. Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan sekolah dengan membuang sampah sembarangan.


Pengolahan dengan menerapkan 3R yaitu :
*Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai.
*Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi sampah-sampah yang sudah ada dan sesuatu yang bisa menimbulkan sampah.
*Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih berguna.


Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhan perhatian serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah warga belajar tidak menutup kemungkinan pengelolaannya belum optimal. Namun, juga bisa dipakai sebagai media prmbelajaran bagi siswa-siswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun