Mohon tunggu...
Aisyah Aulia Ulfa
Aisyah Aulia Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa ilmu hubungan internasional di Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Kembali Sisi Keamanan Pangan Indonesia

2 Maret 2023   23:41 Diperbarui: 2 Maret 2023   23:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu keamanan pangan sering kali menjadi topik hangat yang bersifat lokal maupun internasional dengan berbagai macam permasalahannya, seperti berkurangnya lahan pertanian atau perkebunan, kebutuhan yang meningkat, kenaikan harga bahan pokok, dan lain sebagainya. Masalah keamanan pangan bukan hanya bahasan teman minum kopi semata, tetapi sangat berkaitan dengan keamanan manusia karena menyangkut kelangsungan hidup manusia secara langsung.

Manusia tidak hidup hanya untuk makan melainkan dengan makan manusia bisa melanjutkan hidup oleh karena itu ketersediaan pasokan pangan dan terjaminnya mutu higienis makanan tersebut perlu menjadi perhatian khusus.

Keamanan pangan adalah faktor komponen krusial dalam menjamin pelaksanaan rantai sistem pangan mulai dari produksi, distribusi, hingga sampai di tangan konsumen. Pada ketentuan umum Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan, negara wajib mempertahankan hak masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang aman bagi kesehatan dan keamanannya. Beberapa isu yang mengancam keamanan manusia pada bidang pangan di indonesia, diantaranya, 

1. Mutu higienis pada produk pangan.

Menurut WHO, ada kurang lebih 1,5 milyar penyakit yang 70% nya ditularkan melalui makanan bahkan dapat menyebabkan keracunan yang berujung pada kematian. Di indonesia berdasarkan data laporan tahunan dari BPOM pada tahun 2019, sebanyak 6.205 data laporan kasus keracunan 7,63% diantaranya disebabkan oleh makanan yang rata-rata berasal dari olahan rumah tangga dan jasa boga.

2. kontaminasi bahan kimia pada produk pangan.

Kontaminasi bahan kimia berbahaya biasanya terdapat pada bahan baku makanan sebelum diolah yang tercampur pestisida, residu obat hewan, biotoksin, dan lain sebagainya. Namun ada pula kontaminasi yang terjadi pada saat pengolahan bahan baku terutama pada proses pemanasan dan fermentasi oleh reaksi bahan kimia tertentu. Bahkan penambahan formalin dan boraks pada makanan sempat menjadi isu hangat pada ketidakamanan pangan di Indonesia.

3. standar nutrisi dan ketersediaan jenis makanan pokok.

Di indonesia sendiri sebetulnya pasokan bahan makanan terbilang cukup dengan lahan pertanian dan perkebunan yang masih terbilang luas. Namun, jenis bahan pokok yang ada tak begitu banyak ada sekitar 12 jenis makanan pokok selain nasi yang tersedia. Standar nutrisi 4 sehat 5 sempurna masih sering terabaikan oleh masyarakat dengan embel-embel "yang penting kenyang" tanpa peduli kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

            Dan masih banyak lagi isu tentang keamanan pangan di indonesia, kenaikan harga bahan pokok juga menjadi salah satu indikator ketidakamanan pangan yang terjadi karena dengan melonjak-nya harga bahan pokok mengisyaratkan menipisnya kuantitas dari produk yang ada namun kebutuhan yang semakin meningkat.

Pada akhirnya semua permasalahan yang ada berujung pada ancaman terhadap kesehatan yang di sebabkan karena faktor sarana prasarana pada proses rantai sistem pangan yang masih dibawah standar global. Minimnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan menyebabkan masyarakat tak begitu perhatian dalam pemilihan makanan yang dikonsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun