Mohon tunggu...
Aisyah Zahra Lestari
Aisyah Zahra Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Memulihkan Kesejahteraan Masyarakat Setelah Diterpa Badai Pandemi

25 Maret 2023   16:41 Diperbarui: 25 Maret 2023   16:45 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko PMK didampingi oleh Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri menyalurkan program bantuan pada masa pandemi. Oleh: Kristian Suryatna

Virus korona pertama kali terkonfirmasi di Wuhan yang merupakan bagian dari negara China pada akhir tahun 2019. Penyebaran virus ini sangatlah mudah karena hanya melalui droplet dari orang yang positif terpapar saja sudah bisa menginfeksi individu lain. Tidak heran, dalam kurun waktu yang tidak lama, virus ini bisa melanda hampir seluruh negara di dunia.

Di Indonesia sendiri, pada tanggal 2 Maret 2020, presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa terdapat dua orang pertama yang telah terpapar virus korona. Bertambah hari kurva pencatatan kasus terinfeksi virus ini kian meningkat tajam. Hal tersebut lantas menimbulkan huru-hara di tengah masyarakat karena masing-masing tentunya ingin menyelamatkan diri dari bahaya virus korona.

Tidak tinggal diam, pemerintah pun turun tangan untuk mengatasi kekacauan yang berada di tengah masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus korona. Salah satunya adalah dengan melakukan pembatasan terkait aktivitas masyarakat seperti mengalihkan kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (daring) dan juga mengalihkan pekerjaan di kantor menjadi bekerja dari rumah (work from home).

Untuk para murid yang memang telah terfasilitasi sedemikian rupa oleh orang tuanya tentu ini bukan permasalahan rumit. Bagi mereka yang tinggal di daerah pelosok dengan segala keterbatasan yang mereka miliki seperti masalah finansial, akses internet, gagap teknologi, dan sebagainya menjadi permasalahan yang sangat sulit untuk dipecahkan. Begitu pun bagi para pekerja yang kerjaan sehari-harinya berhadapan dengan layar komputer, tentu hal ini bukanlah masalah besar. Namun hal ini menjadi satu masalah besar bagi pekerja lain seperti para pekerja pabrik, pekerja bidang transportasi, buruh harian lepas, dan lain sebagainya. Belum lagi banyak perusahaan yang secara besar-besaran dan terang-terangan melakukan pengurangan pekerja untuk menekan biaya produksi agar perusahaan bisa tetap berjalan meskipun lambat.

Pembatasan aktivitas membuat roda perekonomian berjalan sangat lambat bahkan cenderung berhenti pada saat itu. Kehilangan pekerjaan dengan tidak memiliki tabungan membuat banyak orang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya bahkan untuk sekadar makan dan membeli vitamin. Memutar otak untuk memikirkan jalan keluar rasanya sangatlah sulit karena waktu itu hidup seperti sedang dipenjara.

Waktu terus berjalan dan penelitian terus dilakukan hingga akhirnya pemerintah pun meluncurkan program vaksinasi sebagai upaya lebih untuk meningkatkan imunitas masyarakatnya. Vaksinasi dimulai dari orang-orang yang bekerja langsung di fasilitas layanan kesehatan, pelayanan publik, usia lanjut, hingga masyarakat umum. Program ini dinilai efektif karena sejak pemberian tahap pertama pun dapat terlihat bahwa jumlah penyebaran mulai stabil dan dapat dikendalikan.

Berbagai upaya telah dilakukan hingga kondisi perlahan menunjukkan hasil yang positif. Segala pembatasan aktivitas yang semula terjaga ketat mulai dilakukan pelonggaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tiap individu dari masyarakat pun harus kembali berupaya untuk mengusahakan kesejahteraan atas hidup mereka setelah dihantam badai pandemi. Disini peran pemerintah lagi-lagi dibutuhkan untuk melakukan berbagai usaha agar kesejahteraan tersebut bisa diperoleh lagi oleh masyarakatnya.

Satu hal yang pasti, berbagai upaya yang akan dilakukan perlu sebuah perencanaan yang sangat matang. Perencanaan dibutuhkan untuk memetakan siapa saja yang menjadi sasaran, agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan bantuan-bantuan. Mengingat perbaikan kesejahteraan ini melibatkan banyak sekali masyarakat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Di dalam perencanaan tersebut penting sekali untuk membentuk tim pengawas pelaksanaan. Dikatakan penting karena hal ini merupakan upaya menghindari tangan-tangan jahat oknum pelaku yang berusaha meraih keuntungan pribadi dengan mengambil hak yang telah menjadi peruntukkan rakyat. Meskipun memang rasanya hal tersebut mustahil dihindari, tetapi setidaknya kejahatan oknum dapat diminimalisir seminim mungkin.

Lantas, usaha apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memulihkan keadaan pasca pandemi virus korona?

Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menggelontorkan dana-dana bantuan sebagai perlindungan sosial untuk pemulihan ekonomi negara. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya kebijakan sosial untuk meluncurkan program-program bantuan. Adanya Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT), hingga pemberian subsidi listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun