Mohon tunggu...
AISYAH AIRA PUTRI MAHARANI
AISYAH AIRA PUTRI MAHARANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA MEKATRONIKA DAN KECERDASAN BUATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Mahasiswa semester awal di jurusan teknik yang sering overwhelmed :). Senang musik indie indonesia dan senang melihat senyumanmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kecerdasan Buatan (AI) untuk Manajemen Data dalam Bidang Kesehatan

14 Mei 2022   18:10 Diperbarui: 14 Mei 2022   18:22 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hr-voice.com,kemenkeu.go.id

Kombinasi alat analisis data yang sangat besar telah membantu organisasi kesehatan mencapai titik yang penting untuk berkolaborasi secara lebih efisien dengan pasien dalam mengambil keputusan yang sangat baik, dan ketergantungan pada data besar ini dapat diatasi dengan menyimpannya untuk mengurangi pemborosan; 

dari memotong biaya hingga merampingkan waktu staf rumah sakit; dari memberdayakan pemantauan pasien jarak jauh hingga mengantisipasi epidemi, pemanfaatan data ini telah berkembang pesat.

Dengan manajemen data yang baik, perananan kecerdasan buatan (AI) dalam bidang kesehatan juga dapat berlanjut pada sub-bidang yang lainnya yakni layanan konsultasi digital. Saat ini, terdapat banyak aplikasi untuk perawatan kesehatan yang ditemukan di perangkat seluler aktif, yang dapat memudahkan pasien secara cepat dan nyata hanya dengan mengirim pesan misalnya melalui aplikasi Hallodoc dan Allodocter. 

Layanan kesehatan ini mendukung pasien berkonsultasi dengan menyediakan data tentang keluhan pasien yang telah dikumpulkan sebelumnya melalui sistem manajemen data, sehingga dapat muncul berbagai obat dengan dosis yang disarankan dengan tepat.

Dengan adanya kecerdasan buatan (AI) yang merupakan cabang ilmu dan teknologi komputer yang beradaptasi dengan simulasi perilaku cerdas dalam sistem komputer, dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti mengambil keputusan dari jarak jauh desain perawatan apa yang cocok dan sesuai untuk pasien, menafsirkan informasi untuk memberikan pasien akses pengetahuan yang lebih baik tentang kondisi fisik mereka, 

serta mengkoordinasikan pengalaman, informasi, dan kontak dari dokter yang dapat memberikan kepercayaan diri untuk mengubah gaya hidup pasien, meningkatkan kualitas perawatan pasien dan juga menurunkan biaya yang harus dikeluarkan baik dari pihak pasien maupun pihak organisasi kesehatan (rumah sakit, rumah singgah, dan sebagainya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun