Geliat sang fajar menyingkapkan tabir malam.
Diiringi gemerisiknya senandung angin pagi.
Yang membawaku ke geliat riangnya pagi.
Untuk menyongsong riuhnya pelukan duniawi.
Kutatap jingga yang nampak di kaki langit asa.
Indah dan tak menyilaukan mata.
Seakan menyetujui riaknya dunia.
Yang senantiasa ramai oleh ocehan manusia.
Kulangkahkan kakiku menembus arus yang melalu.
Menapaki arah yang kamu lalui tanpa jemu.
Sekedar ingin menepi bersama bayanganmu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!