Mohon tunggu...
aisumarni125
aisumarni125 Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas / SDN 012 Surya Indah

Selain sebagai pendidik saya juga mempunyai hobi dari sejak kecil yaitu membaca dan sekarang sedang menggeluti hobi baru yaitu menulis, lebih dominan menulis cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimtek Otomasi Perpustakaan Sekolah: Inspirasi Menuju Perpustakaan Digital

11 Desember 2024   17:52 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Otomasi Perpustakaan Sekolah 2024 yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Forum Perpustakaan Sekolah/Madrasah Indonesia (FPSMI) Provinsi Riau adalah pengalaman yang tidak hanya berkesan tetapi juga membuka wawasan baru saya sebagai seorang guru sekaligus pengelola perpustakaan sekolah. Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut memberikan bekal penting bagi saya untuk mengelola perpustakaan sekolah secara digital dengan menggunakan SLiMS (Senayan Library Management System), sebuah aplikasi sistem otomasi perpustakaan yang populer di Indonesia.

Hari Pertama: Pengenalan dan Instalasi SLiMS
Hari pertama bimtek dimulai dengan materi pengantar tentang sistem otomasi perpustakaan. Materi ini disampaikan oleh dua pembimbing andal, yaitu Pak Rizky Agung Febrian, S.IP, seorang pustakawan SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, dan Pak Abdul Ghofur Mashudi, S.IP. Mereka memulai sesi dengan menjelaskan pentingnya transformasi perpustakaan tradisional menjadi perpustakaan digital yang lebih efisien dan mudah diakses oleh pengguna.

Pak Abdul dengan cara penyampaiannya yang santai namun penuh substansi mengupas alasan mengapa otomasi perpustakaan penting. Salah satu pernyataannya yang membekas di benak saya adalah, "Perpustakaan yang masih menggunakan sistem manual akan sulit bersaing di era digital. SLiMS hadir untuk menjawab tantangan itu dengan fitur-fitur yang lengkap dan mudah digunakan."

Setelah sesi pengantar, kami langsung diarahkan untuk mempraktikkan instalasi SLiMS di laptop masing-masing. Bagi saya yang sebelumnya belum pernah menggunakan aplikasi ini, proses instalasi cukup menantang. Saya sempat mengalami kendala saat memasukkan password dan harus mengulang dari awal. Namun, dengan bimbingan sabar dari Pak Rizky dan Pak Abdul, akhirnya saya berhasil menyelesaikan instalasi. Saat itu, saya merasa sangat puas karena berhasil melangkah satu tahap menuju digitalisasi perpustakaan sekolah.

Setelah instalasi, materi dilanjutkan dengan pengenalan fitur-fitur SLiMS. Saya takjub melihat betapa lengkapnya aplikasi ini. Dari manajemen koleksi, pengelolaan anggota perpustakaan, hingga fitur sirkulasi, semua tersedia dalam satu aplikasi. Saya mulai membayangkan bagaimana SLiMS akan mempermudah pekerjaan sehari-hari di perpustakaan sekolah.  

Hari Kedua: Praktik Penggunaan SLiMS
 
Hari kedua bimtek lebih berfokus pada praktik. Dengan bimbingan Pak Rizky, kami mulai mempraktikkan pengolahan koleksi menggunakan SLiMS. Kami diajarkan bagaimana cara memasukkan data buku, melengkapi informasi bibliografi, dan menyesuaikan format katalog sesuai standar. Proses ini terasa sangat terstruktur dan jauh lebih efisien dibandingkan metode manual yang selama ini saya gunakan.  

Selanjutnya, kami belajar cara menginput data anggota perpustakaan. Saya mencoba memasukkan data siswa kelas saya sebagai simulasi, dan prosesnya ternyata sangat sederhana. Dalam hitungan menit, saya berhasil membuat kartu anggota virtual yang langsung terhubung ke sistem SLiMS.

Materi berikutnya adalah sirkulasi, yaitu proses peminjaman dan pengembalian buku. Fitur ini adalah salah satu yang paling saya nantikan karena sering kali proses manual di perpustakaan saya menimbulkan kendala, seperti kehilangan catatan peminjaman atau keterlambatan pencatatan. Dengan SLiMS, semua proses menjadi otomatis dan tercatat dengan rapi.  

Pak Rizky menutup sesi dengan mengatakan, "SLiMS adalah alat. Keberhasilan penerapannya bergantung pada bagaimana kita sebagai pustakawan atau pengelola perpustakaan mau belajar dan beradaptasi." Kalimat ini benar-benar menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar dan mengembangkan perpustakaan sekolah.  

Kesimpulan dan Inspirasi
Dua hari mengikuti bimtek ini adalah pengalaman yang penuh pelajaran. Tidak hanya saya mendapatkan ilmu baru, tetapi saya juga terinspirasi untuk segera menerapkan SLiMS di perpustakaan sekolah. Sebagai guru sekaligus pustakawan, saya menyadari bahwa perpustakaan adalah jantung dari aktivitas belajar-mengajar. Dengan otomasi perpustakaan, siswa tidak hanya akan lebih mudah mengakses koleksi buku, tetapi juga akan terbantu dalam mengembangkan minat baca dan keterampilan literasi mereka.  

Bagi rekan-rekan guru dan pustakawan di seluruh Indonesia, saya ingin berbagi pesan: jangan takut untuk berinovasi. Transformasi perpustakaan dari sistem manual ke digital memang membutuhkan waktu dan usaha, tetapi hasilnya akan sangat memuaskan. SLiMS adalah alat yang dirancang untuk memudahkan pekerjaan kita, dan saya sangat merekomendasikan aplikasi ini untuk diterapkan di perpustakaan sekolah Anda.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun