Belajar NLP itu mengapa penting? Agar kita dapat berkomunikasi secara lebih efektif kepada diri kita sendiri dan orang lain di lingkungan sekitar kita. NLP itu sendiri seperti manual manusia lahir di dunia, bahasa komunikasi manusia kepada pihak lain, selain komunikasi melalui bahasa, juga melalui bahasa tubuh dan gerakan mata.
Dalam Neo NLP Practitioner terdapat empat pilar NLP yang dipelajari yaitu,
Pilar Pertama adalah Outcome, peserta dalam Wokshop ini diutamakan untuk dapat menentukan tujuan hidupnya, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang secara jelas dan tertulis dalam bahasa yang positif dan dapat dikontrol dan terukur. Outcome atau tujuan yang akan dicapai juga harus sejelas mungkin, dapat dirasakan dengan indrawi kita, sifatnya harus sesuai dengan konteksnya dan sumberdaya yang kita miliki, memperhatikan keselarahan ekologis dan harus ditetapkan langkah awalnya kapan akan dimulai.
Pilar Kedua adalah Sensory Acuity, yaitu pemanfaatan seluruh fungsi indrawi secara maksimal dalam mengamati setiap stimulus dan respons. Misalkan dalam pencapaian tujuan, ingin memiliki rumah tahun depan. Kita diajak untuk menikmati memiliki rumah baru tersebut secara pancaindera di masa yang akan datang, secara VAKOG (Visual, Auditory, Kinaesthetic, Olfactory dan Gustatory). Dalam beberapa pelatihan NLP Olfactory/Penciuman dan Gustatory/Pengecap digabung dalam kategori Kinaesthetic/rasa. Kita diajak "melihat" rumah baru tersebut dalam imajinasi, juga "mendengarkan" tanggapan orang-orang mengenai rumah baru seperti, wuah bagus, cocok, indah rumahnya, dsb. Juga secara rasa kita gunakan untuk "merasakan" tinggal di rumah baru, nyaman, baunya enak, wangi dan enak untuk di tinggali rumah baru tersebut.
Pilar Ketiga adalah Behavioral Flexibility, yaitu perilaku yang kaku terhadap tujuan agar tercapai dengan cara yang fleksibel. Maksudnya Fleksibel adalah jika cara satu tidak bisa, pakai cara kedua atau ketiga dan seterusnya. Pantang menyerah agar tujuan sampai. Albert Einstein pernah menyampaikan hanya orang gila yang berusaha dengan cara yang sama untuk mencapai tujuan yang berbeda. Jadi kalau kita ingin berubah, harus banyak cara dan tetapkan tujuan. Kita jangan terlalu mudah menurunkan tujuan/target atau standar kita, cara untuk sampai tujuan yang kita perbanyak atau kita ganti kalau cara lama tidak bisa dijalankan.
Pilar keempat adalah Rapport yaitu kesadaran untuk membangun unconscious-connectedness sebagai landasan dalam kegiatan komunikasi interpersonal. Dengan membangun kesamaan dengan orang lain, kita akan diingat sebagai orang atau pribadi yang menyenangkan. Mudah jalin hubungan sehingga banyak network. Banyak network, bisa menciptakan banyak usaha , banyak rekanan dan pelanggan. Jika kita ingin mencapai tujuan, maka harus dijalankan dengan pacing -- leading, yang akan kita bahas dalam tulisan berikutnya.
Sampai disini semoga mendapatkan tambahan ilmu mengenai empat pilar NLP.
Semoga bermanfaat, mau belajar, berani Tranformasi Diri
Antonius Iman S, SE, MM, CI, CT.NLP
Pakar Transformasi Diri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI