Alpikasi Deepseek AI Baru yang Mengguncang Wall Street
Pada 24 Januari 2025, dunia keuangan global diguncang oleh peristiwa luar biasa yang membuat para investor di Wall Street panik. Dalam waktu 48 jam, beberapa saham blue chip raksasa teknologi mengalami penurunan tajam, memicu gelombang kejatuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. NVIDIA, yang sebelumnya berada di level $145, jatuh hingga $124,84. Broadcom Inc, pemasok chip utama, merosot dari $250 ke $211. Google (Alphabet Inc Class A), yang selama ini mendominasi industri kecerdasan buatan, anjlok dari $200 ke $190, sementara Microsoft turun dari $442 ke $425.
Total kapitalisasi pasar yang hilang akibat kejatuhan ini mencapai $16 triliun (Rp256.000 triliun), setara dengan gabungan PDB beberapa negara maju. Namun, yang membuat guncangan ini semakin mengejutkan adalah penyebabnya---bukan krisis ekonomi, bukan suku bunga tinggi, bukan geopolitik, tetapi kemunculan Deepseek, aplikasi AI baru yang tiba-tiba mengubah lanskap teknologi global dalam sekejap.
Deepseek: Aplikasi AI yang Mengubah Lanskap Teknologi Global
Deepseek bukan sekadar model AI biasa. Ini adalah aplikasi kecerdasan buatan revolusioner yang dikembangkan di China, yang dalam waktu singkat telah mengejutkan para pemimpin industri teknologi di Silicon Valley. Deepseek diklaim memiliki performa lebih efisien, lebih cerdas, dan lebih murah dibandingkan model AI yang telah ada.
Salah satu hal yang membuat Deepseek begitu berbahaya bagi raksasa teknologi dunia adalah kemampuannya untuk beroperasi tanpa membutuhkan infrastruktur mahal seperti yang digunakan oleh OpenAI, Google DeepMind, dan Microsoft. Selama ini, AI canggih membutuhkan server berkapasitas besar, daya komputasi tinggi, dan chip GPU kelas atas dari NVIDIA. Deepseek, dengan arsitektur yang lebih ringan dan optimalisasi yang sangat baik, mampu menawarkan kinerja yang setara tanpa ketergantungan pada ekosistem hardware mahal.
Hal ini membuat investor panik. Jika Deepseek benar-benar dapat menyaingi atau bahkan melampaui performa ChatGPT dan Gemini dengan biaya operasional yang lebih rendah, maka perusahaan yang selama ini mendominasi industri AI akan kehilangan keunggulan kompetitif mereka.
Reaksi Dunia: Deepseek Menjadi Ancaman bagi Raksasa Teknologi
Kejutan dari Deepseek bahkan mendapat tanggapan langsung dari Demis Hassabis, CEO Google DeepMind. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan:
"Saya pikir itu karya terbaik yang pernah saya lihat di China. Deepseek melakukan rekayasa yang sangat bagus dan mengubah banyak hal pada skala geopolitik."