Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Aplikasi Deepseek AI Baru yang mengguncang Wall Street

11 Februari 2025   07:52 Diperbarui: 11 Februari 2025   07:52 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.npr.org/2025/01/31/nx-s1-5277440/deepseek-data-safety

Alpikasi Deepseek  AI Baru yang Mengguncang Wall Street        

Pada 24 Januari 2025, dunia keuangan global diguncang oleh peristiwa luar biasa yang membuat para investor di Wall Street panik. Dalam waktu 48 jam, beberapa saham blue chip raksasa teknologi mengalami penurunan tajam, memicu gelombang kejatuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. NVIDIA, yang sebelumnya berada di level $145, jatuh hingga $124,84. Broadcom Inc, pemasok chip utama, merosot dari $250 ke $211. Google (Alphabet Inc Class A), yang selama ini mendominasi industri kecerdasan buatan, anjlok dari $200 ke $190, sementara Microsoft turun dari $442 ke $425.

Total kapitalisasi pasar yang hilang akibat kejatuhan ini mencapai $16 triliun (Rp256.000 triliun), setara dengan gabungan PDB beberapa negara maju. Namun, yang membuat guncangan ini semakin mengejutkan adalah penyebabnya---bukan krisis ekonomi, bukan suku bunga tinggi, bukan geopolitik, tetapi kemunculan Deepseek, aplikasi AI baru yang tiba-tiba mengubah lanskap teknologi global dalam sekejap.

Deepseek: Aplikasi AI yang Mengubah Lanskap Teknologi Global

Deepseek bukan sekadar model AI biasa. Ini adalah aplikasi kecerdasan buatan revolusioner yang dikembangkan di China, yang dalam waktu singkat telah mengejutkan para pemimpin industri teknologi di Silicon Valley. Deepseek diklaim memiliki performa lebih efisien, lebih cerdas, dan lebih murah dibandingkan model AI yang telah ada.

Salah satu hal yang membuat Deepseek begitu berbahaya bagi raksasa teknologi dunia adalah kemampuannya untuk beroperasi tanpa membutuhkan infrastruktur mahal seperti yang digunakan oleh OpenAI, Google DeepMind, dan Microsoft. Selama ini, AI canggih membutuhkan server berkapasitas besar, daya komputasi tinggi, dan chip GPU kelas atas dari NVIDIA. Deepseek, dengan arsitektur yang lebih ringan dan optimalisasi yang sangat baik, mampu menawarkan kinerja yang setara tanpa ketergantungan pada ekosistem hardware mahal.

Hal ini membuat investor panik. Jika Deepseek benar-benar dapat menyaingi atau bahkan melampaui performa ChatGPT dan Gemini dengan biaya operasional yang lebih rendah, maka perusahaan yang selama ini mendominasi industri AI akan kehilangan keunggulan kompetitif mereka.

Reaksi Dunia: Deepseek Menjadi Ancaman bagi Raksasa Teknologi

Kejutan dari Deepseek bahkan mendapat tanggapan langsung dari Demis Hassabis, CEO Google DeepMind. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan:

"Saya pikir itu karya terbaik yang pernah saya lihat di China. Deepseek melakukan rekayasa yang sangat bagus dan mengubah banyak hal pada skala geopolitik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun