Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Program Makan Bergizi Gratis, Investasi Strategis untuk Generasi Indonesia Emas

6 Januari 2025   15:14 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:31 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MBG dan Pencapaian SDGs

Program MBG memberikan kontribusi nyata terhadap berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan memastikan akses anak-anak terhadap makanan bergizi, program ini mendukung pencapaian target "Tanpa Kelaparan" (SDG 2) dan berkontribusi menurunkan tingkat kelaparan serta malnutrisi di Indonesia. Selain itu, pemenuhan gizi yang memadai sejak usia dini mendukung kesehatan jangka panjang dan kesejahteraan, sejalan dengan target "Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan" (SDG 3). Anak-anak yang sehat memiliki kapasitas belajar lebih baik, sehingga mendukung tercapainya "Pendidikan Berkualitas" (SDG 4).

Tidak hanya itu, dengan menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu, MBG membantu mengurangi kesenjangan sosial dalam akses terhadap makanan bergizi, mendukung upaya "Mengurangi Kesenjangan" (SDG 10). Program ini juga menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga pendidikan, memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG 17).

Strategi Pelaksanaan Program MBG

Agar MBG dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan, diperlukan pendekatan yang komprehensif:

  1. Pendekatan Holistik: MBG harus terintegrasi dengan program lain, seperti edukasi gizi, layanan kesehatan anak, dan pemberdayaan UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan. Hal ini akan menciptakan dampak ganda bagi masyarakat.
  2. Pendanaan yang Inovatif: Pemerintah dapat menggandeng sektor swasta melalui skema corporate social responsibility (CSR) dan memanfaatkan dana sosial, seperti zakat, infaq, dan sedekah, untuk mendukung program ini.
  3. Pemanfaatan Teknologi Digital: Sistem berbasis aplikasi dapat digunakan untuk mengelola distribusi makanan, memantau dampak program, dan memastikan transparansi. Teknologi juga dapat digunakan untuk memberikan edukasi gizi secara interaktif kepada anak-anak dan keluarga.
  4. Kolaborasi Multi-stakeholder: Pelibatan lembaga pendidikan, pesantren, komunitas lokal, dan lembaga keagamaan sangat penting untuk memperluas jangkauan program.
  5. Monitoring dan Evaluasi: Program ini harus dilengkapi dengan mekanisme monitoring dan evaluasi berbasis data untuk memastikan efektivitas dan memberikan umpan balik yang relevan untuk perbaikan.

Dampak Jangka Panjang

Program MBG memiliki potensi dampak jangka panjang yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pertama, dalam aspek kesehatan, anak-anak yang menerima gizi cukup sejak usia dini akan tumbuh menjadi individu yang lebih sehat dan produktif. Hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas tenaga kerja di masa depan, yang pada gilirannya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Kedua, dalam aspek pendidikan, anak-anak dengan status gizi yang baik memiliki kemampuan belajar yang lebih optimal. Mereka lebih mampu menyerap pelajaran di sekolah, sehingga dapat berprestasi lebih baik. Prestasi pendidikan ini menjadi modal penting bagi Indonesia dalam mencetak generasi penerus yang unggul dan inovatif, mampu menghadapi tantangan global.

Ketiga, dalam aspek sosial, MBG membantu menciptakan kesetaraan di masyarakat dengan memberikan akses makanan bergizi kepada anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi. Hal ini dapat memperkuat kohesi sosial dan mencegah terjadinya konflik yang disebabkan oleh ketimpangan sosial. Program ini juga mengajarkan nilai-nilai solidaritas, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama, yang menjadi fondasi penting dalam membangun karakter bangsa.

Keempat, MBG berkontribusi dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif. Dengan melibatkan UMKM lokal sebagai mitra penyedia bahan makanan, program ini turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, MBG juga mendorong inovasi dalam sektor pangan, terutama dalam pengembangan produk-produk berbasis bahan lokal yang sehat dan bergizi.

Kelima, dalam jangka panjang, program ini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi dan pola makan sehat, MBG membangun kesadaran kolektif yang mendukung keberlanjutan sistem pangan. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan krisis pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun