Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Strategi Vietnam Menurunkan PPN untuk Meningkatkan Daya Beli dan Pendapatan Negara

13 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pajak. (Shutterstock/Sutthipong Chandaeng via Kompas.com) 

Vietnam telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang strategis. Salah satu langkah penting yang diambil pemerintah Vietnam adalah penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 8%. 

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat tetapi juga mendongkrak pendapatan negara melalui peningkatan konsumsi domestik. Dengan menghadapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi pascapandemi, inflasi yang tidak menentu, dan kompetisi perdagangan regional yang semakin intens, Vietnam memilih pendekatan yang proaktif melalui reformasi pajak yang inklusif. 

Penurunan PPN dianggap sebagai langkah konkret untuk memberikan stimulus fiskal yang berdampak luas, baik bagi masyarakat berpenghasilan rendah maupun pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Vietnam menyadari bahwa konsumsi domestik memegang peran kunci dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan ini tidak hanya dirancang untuk meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, menarik investasi, dan memperkuat daya saing produk dalam negeri. 

Dengan langkah ini, pemerintah Vietnam mengirimkan pesan jelas kepada masyarakat dan dunia internasional bahwa negara tersebut berkomitmen untuk mendorong inklusivitas ekonomi sambil menjaga momentum pertumbuhan.

Latar Belakang Kebijakan Penurunan PPN

https://indonesiawatch.id/ppn-vietnam-turun-dari-10-ke-8-indonesia-sebaliknya/
https://indonesiawatch.id/ppn-vietnam-turun-dari-10-ke-8-indonesia-sebaliknya/

Penurunan PPN di Vietnam dilatarbelakangi oleh beberapa faktor utama:

  1. Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
    1. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Vietnam, terutama pada sektor konsumsi dan usaha kecil menengah. Penurunan aktivitas ekonomi menyebabkan daya beli masyarakat menurun drastis, sehingga dibutuhkan kebijakan fiskal yang dapat memberikan stimulus langsung kepada masyarakat.
    2. Dengan menurunkan PPN, pemerintah Vietnam berupaya meringankan beban keuangan masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, agar dapat kembali berkontribusi pada aktivitas ekonomi.
  1. Peningkatan Kompetisi Ekonomi Regional
  1. Sebagai anggota ASEAN, Vietnam menghadapi persaingan ketat dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia dalam menarik investasi asing langsung (FDI).
  2. Penurunan PPN dirancang untuk menciptakan daya tarik tambahan bagi investor dengan memberikan insentif fiskal yang membuat biaya operasional di Vietnam lebih kompetitif dibandingkan negara lain di kawasan.
  1. Peningkatan Konsumsi Domestik sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
  1. Konsumsi domestik menyumbang proporsi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam. Dengan menurunkan PPN, pemerintah berharap dapat meningkatkan permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan jasa.
  2. Strategi ini juga bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan pasar domestik yang besar, mengingat populasi Vietnam yang sebagian besar terdiri dari kelompok usia produktif.
  1. Tekanan pada Inflasi yang Stabil

Vietnam menghadapi tekanan inflasi yang cukup tinggi akibat fluktuasi harga bahan bakar dan komoditas global. Penurunan PPN menjadi salah satu cara untuk menstabilkan harga barang di pasar, sehingga masyarakat dapat tetap memiliki akses terhadap kebutuhan dasar dengan harga terjangkau.

  1. Perkuatan Basis Pajak yang Lebih Luas

Meskipun tarif pajak diturunkan, pemerintah Vietnam optimis bahwa basis pajak yang lebih luas dari peningkatan transaksi ekonomi akan mampu menutupi potensi kekurangan pendapatan. Hal ini didukung oleh upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem administrasi pajak dan menekan angka penghindaran pajak.

Implementasi Kebijakan

Penurunan PPN hingga 8% diterapkan secara selektif, dengan cakupan sektor yang dianggap strategis bagi perekonomian. Pemerintah Vietnam memastikan bahwa:

  1. Sektor Strategis Dapat Prioritas
    1. Pemerintah mengidentifikasi sektor-sektor yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, seperti makanan, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan perumahan.
    2. Kebijakan ini diterapkan pada barang dan jasa yang dianggap sebagai kebutuhan pokok untuk memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah dapat menikmati manfaat langsung dari penurunan tarif pajak.
  1. Efisiensi Administrasi Pajak
  1. Vietnam meningkatkan digitalisasi dalam sistem administrasi pajak, termasuk pengumpulan data berbasis teknologi untuk memantau transaksi ekonomi secara lebih transparan.
  2. Pemerintah menerapkan mekanisme audit pajak yang lebih ketat untuk memastikan bahwa pelaku usaha mematuhi kebijakan ini tanpa menyalahgunakan penurunan tarif untuk keuntungan pribadi.
  1. Komunikasi Publik yang Efektif
  1. Pemerintah Vietnam meluncurkan kampanye komunikasi nasional untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha mengenai penurunan PPN, termasuk cara mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.
  2. Melibatkan asosiasi perdagangan dan UMKM dalam penyebaran informasi untuk memastikan bahwa kebijakan ini dipahami hingga ke tingkat lokal.
  1. Pemberian Insentif kepada Pelaku Usaha
  1. Selain penurunan PPN, pemerintah memberikan insentif tambahan seperti kemudahan dalam proses perizinan dan subsidi bagi pelaku usaha kecil untuk mendukung implementasi kebijakan ini.
  2. Insentif ini ditujukan untuk memastikan bahwa pelaku usaha tidak hanya menaikkan volume produksi tetapi juga meningkatkan kualitas barang dan jasa yang mereka tawarkan.
  1. Monitoring dan Evaluasi Berkala
  1. Pemerintah membentuk tim khusus untuk memantau pelaksanaan kebijakan ini secara berkala, termasuk mengukur dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan kontribusi terhadap pendapatan negara.
  2. Data yang dikumpulkan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan dan menyesuaikan langkah-langkah strategis jika diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun