Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan Syariah yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Kemenangan Trump Terhadap Perekonomian Indonesia

6 November 2024   19:39 Diperbarui: 6 November 2024   19:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dampak Kemenangan Trump Terhadap Perekonomian Indonesia

Kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat membawa sejumlah implikasi bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Dampak ini dapat dilihat dari berbagai kebijakan ekonomi yang mungkin diambil Trump, yang seringkali mengutamakan prinsip "America First."

Beberapa sektor utama yang mungkin terdampak mencakup perdagangan, investasi, nilai tukar, serta stabilitas politik global yang akhirnya berimbas pada ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa poin yang menjadi perhatian dalam konteks ini.

1. Dampak Terhadap Perdagangan

Trump dikenal dengan kebijakan proteksionismenya yang lebih mengutamakan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Kebijakan proteksionisme ini mungkin mencakup tarif yang lebih tinggi atau pembatasan impor dari negara-negara tertentu. 

Bagi Indonesia, kebijakan seperti ini dapat berpotensi mengurangi akses pasar ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, yang merupakan salah satu mitra dagang utama. Produk-produk unggulan seperti tekstil, alas kaki, dan produk elektronik berpotensi mengalami penurunan permintaan jika ada peningkatan tarif impor dari AS. Dampak lainnya adalah ketidakpastian di pasar global yang dapat memengaruhi harga komoditas, yang merupakan salah satu pilar utama ekspor Indonesia.

2. Dampak Pada Nilai Tukar Rupiah

Kebijakan ekonomi Trump seringkali mengarah pada penguatan mata uang dolar AS, baik melalui kebijakan moneter yang ketat maupun penarikan investasi dari negara berkembang ke AS. Jika dolar AS menguat signifikan, maka rupiah kemungkinan akan mengalami tekanan. 

Penguatan dolar AS juga dapat memicu arus keluar modal dari Indonesia karena investor global mencari aset yang lebih aman dalam bentuk dolar, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko volatilitas di pasar keuangan Indonesia, serta memperlemah daya beli domestik mengingat banyak impor Indonesia menggunakan dolar.

3. Dampak pada Investasi Asing Langsung (FDI)

Indonesia merupakan negara yang cukup mengandalkan investasi asing langsung sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Namun, dengan kebijakan yang lebih proteksionis, perusahaan-perusahaan AS yang ingin berinvestasi di luar negeri mungkin akan mengalami pembatasan lebih lanjut. Jika Trump kembali berfokus pada "reshoring" atau menarik kembali pabrik-pabrik ke AS, maka ini bisa mengurangi potensi investasi dari AS di sektor-sektor kunci di Indonesia, seperti infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Hal ini dapat memengaruhi target pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan pemerintah Indonesia dan menunda proyek-proyek yang bergantung pada investasi asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun