Limbah bonggol jagung itu akrab disebut "tolol" di Desa Pangeureunan dan menjadi salah satu concern program pemberdayaan mahasiswa KKN-T IPB Desa Pangeureunan 2023.Â
Hal ini didukung oleh pernyataan Kepala Desa Pangeureunan yang menyampaikan bahwa banyak limbah bonggol jagung yang terbuang sia-sia dan menjadi sampah organik yang dibuang di pinggir jalan atau hanya dibakar di lahan kosong yang harusnya bisa dijadikan lebih bermanfaat bagi masyarakat.Â
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN-T Desa Pangeureunan IPB 2023 berupaya melakukan pemanfaatan dengan mengubah bonggol jagung menjadi campuran media tanam dan briket.
Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi dilakukan pada tanggal 24 Juli 2023 berlokasi di Balai Kelompok Wanita Tani (KWT) Inti "Berkah Sejahtera". Diawali dengan sosialisasi terkait manfaat pengolahan limbah bonggol jagung.Â
Dari kegiatan tersebut banyak masyarakat yang merasa aware dengan kurangnya optimalisasi pemanfaatan limbah bonggol jagung.Â
"Oh janten kitu nya cara ngamanfaatkeun tolol jagong, sugan teh ngan ukur di duruk jeung dipiceun wae, geningan tiasa dimanfaatkeun og." ujar Pak Jajang.
Kemudian, pelaksanaan demonstrasi diawali dengan cara pembakaran bonggol jagung yang benar hingga menghasilkan arang bukan abu. Arang yang dihasilkan lalu diolah menjadi briket pembakaran menggunakan tepung aci, air panas, dan bonggol jagung.Â
Demonstrasi arang briket tersebut mendapat respon positif dan antusias dari para bapak Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan para kepala dusun di desa, sebab arang briket ini menjadi salah satu produk yang sangat berpotensi bernilai ekonomis tinggi yang dalam proses pembuatannya biasa dilakukan dan digemari oleh para kaum laki-laki.