Mohon tunggu...
Ai Siska Maryana
Ai Siska Maryana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Belajar Sambil Bermain" Konsep Pengajaran di Sekolah PAUD yang Harus dipahami Oleh Guru dan Orang Tua.

26 Oktober 2023   16:26 Diperbarui: 26 Oktober 2023   17:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi "Contoh salah satu kegiatan Belajar Sambil Bermain di Sekolah PAUD AR-RAHMAN"

Bandung - Sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang kita ketahui merupakan tempat dimana untuk menstimulasi,membimbing,mengasuh, dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu mengahsilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan.

Pada masa keemasan ini pola belajar yang diberikan pada anak pun tidak boleh terlalu berat apalagi sampai membuat anak setres,maka dari itu ada konsep pengajaran yang tepat bagi anak usia dini menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yaitu Belajar Sambil Bermain. Konsep inilah yang nantinya akan membentuk karakter anak usia dini. Namun, dalam hal ini justru para guru dituntut untuk berpikir  keras bagaimana caranya agar bisa membuat sang anak menemukan kreativitasnya di sekolah, kemudian menjadi cinta sekolah serta cinta belajar karena itulah yang terpenting bukan bisa cepat dalam berhitung,menulis, ataupun cepat dalam membaca.

Konsep belajar menurut mentri Pendidikan dan Kebudayaan harus dipahami oleh semua guru PAUD dan orang tua agar nantinya tidak memaksa anak harus bisa ini dan itu, karena pada dasarnya setiap anak memiliki  daya tangkap dan pemahaman yang berbeda-beda. Ada anak yang sangat cepat dalam berhitung namun dalam menulis dan membaca masih ter bata-bata, ada juga yang sulit dalam membaca,menulis,berhitung tapi dia aktif di kelas dan sangat mudah dalam bersosialiasi dengan semua teman di sekolahnya. Pada  intinya sebagai guru tidak bisa memaksa anak harus bisa dalam semua bidang serta memahami pelajaran secara cepat. Karena nanti saat masuk SD (Sekolah Dasar) disitulah sang anak mulai menemukan pembelajaran baru yang sifatnya lebih kognitif dan akademis. Jadi, di  sekolah PAUD sebaiknya mereka diberikan kesempatan untuk  bersenang-senang serta menikmati dunia bermainnya minimal agar mereka mudah dalam bersosisalosasi dengan teman-temannya, dan ketika masuk SD mereka tidak susah lagi dalam mencari teman baru dan siap untuk belajar.

Khususnya orang tua yang memasukan anaknya ke sekolah PAUD penting sekali memahami konsep pengajaran yang ada di PAUD agar mereka tidak banyak menuntut pada guru dan lembaga pendidikan,serta tidak menyalahkan guru ketika anaknya belum bisa berhitung,menulis, ataupun membaca ketika sudah lulus dari lembaga tersebut. Justru harusnya sebagai orang tua mereka harus sadar bahwa sekolah itu hanya jembatan belajar bagi anak usia dini, karena disekolah anak belajar kurang lebih cuma 2 jam/hari sedangkan 22 jam waktu sang anak itu dirumah, berarti yang seharusnya berperan besar dalam proses belajar anak ialah orang tuanya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun