Mohon tunggu...
Aisima Rachim
Aisima Rachim Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah perempuan biasa yang ingin belajar merangkai kata demi kata hingga menjadi sebuah cerita dan gagasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sosok Istimewa di Hidupku

22 Juni 2012   08:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Sedari kecil aku terbiasa memanggilnya mama.
Sosoknya sederhana dan penuh kasih sayang yang tak berharap pamrih.
Wajahnya memancarkan keihlasan yang tulus karena terlihat dari setiap perbuatannya, karena ku tahu dirinya tak pernah berharap ucapan terima kasih atas apa yang ia beri atau ia perbuat.

Mama ku selalu tersenyum meski ada orang yang melukai hatinya.
Dirinya penuh pengertian meski orang terkadang tak mengerti perasaanya.
Mama ku tetap rendah hati meskipun orang terkadang mengacuhkan dirinya.
Dia memiliki ribuan maaf bagi orang yang berbuat salah kepadanya.
Mama ku penuh perhatian meski orang terkadang tak memperhatikannya..
dan yang paling istimewa adalah...
Mama ku tak pernah mengeluh meski tubuhnya penuh peluh
Ia tetap kuat dan tegar meski hatinya rapuh...

Hingga ajal menjelang,, bagi ku mama tetap yang terbaik.
Kini meski kita tak pernah bisa bertemu lagi karena dirinya telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Namun kasih sayangnya tetap dapat kurasakan hingga saat ini, dan selamanya.
Rasa rindu yang mendalam di hati ku menjadi bukti nyata bahwa kasih ibu tak pernah lekang oleh waktu, jarak dan ruang hidup...

Semoga bakti ku melalui untaian doa dapat menyejukkan hatinya... dan menerangi jalannya....
Semoga Allah melipatkan gandakan kasih sayang-Nya pada mama atas kasihnya yang tak pernah pupus pada keluarga dan siapa pun...
Semoga akan selalu ada tempat terindah untuk mama, karena ia telah menghidupkan cinta terindah di hati keluarganya dan banyak orang...

Itu mengapa aku menyebutnya IBU SEJATI

MyOwnPlace..
(22 Juni 2012)



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun