Bela negara merupakan upaya pembelaan negara yang didasarkan rasa akan kecintaan kepada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara dengan keyakinan atas Pancasila sebagai dasar negara serta berpegangan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara (Siregar et al., 2022). Pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Tanpa pendidikan, bangsa mana pun akan kesulitan untuk berkembang dan berdaya dalam bidang apapun.
Dalam konteks pembangunan bangsa, pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, yang akan menjadi penggerak utama di berbagai sektor kehidupan, baik ekonomi, sosial, maupun budaya. Tanpa pendidikan yang merata dan berkualitas, kesenjangan sosial akan semakin melebar dan ketimpangan ekonomi akan sulit diatasi. Keberhasilan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alam atau teknologi yang dimilikinya, tetapi juga ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Negara-negara maju adalah negara yang menaruh perhatian besar terhadap pendidikan. Mereka memahami bahwa dengan pendidikan yang berkualitas, mereka dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat. Sebaliknya, negara yang kurang memperhatikan pendidikan akan terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan.
Pendidikan juga merupakan sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan nasionalisme, pendidikan dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga dewasa secara emosional dan sosial. Bangsa yang terdidik akan lebih mudah mengatasi perbedaan dan tantangan karena masyarakatnya memiliki kesadaran bersama untuk bersinergi demi kemajuan bersama. Mereka yang berpendidikan juga akan tahu bagaimana menjaga keutuhan negara dari tekanan-tekanan yang datang dari pihak-pihak yang ingin mengeksploitasi sumber daya negara untuk kepentingannya sendiri.
Di Indonesia, meskipun telah banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Akses pendidikan di daerah terpencil, kualitas pengajaran dan keterbatasan fasilitas merupakan isu-isu yang perlu diatasi. Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat harus bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang layak bagi setiap anak bangsa, tanpa terkecuali.
Sejarah terbukti bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan sering kali didorong oleh kekuatan intelektual dan pendidikan. Para pahlawan bangsa yang terdidik pada masa penjajahan berjuang dengan ide dan semangat untuk membebaskan tanah air dari bayang-bayang penjajahan. Melalui pendidikan, mereka mampu mengorganisir gerakan perlawanan, menyusun strategi, dan membangun solidaritas di antara rakyat. Mereka yang berpendidikan lebih memahami hak-hak mereka dan berani bersuara menentang ketidakadilan.
Dalam konteks yang lebih modern, dunia saat ini menghadapi ancaman baru dalam bentuk inovasi teknologi, manipulasi informasi, dan pengaruh ideologi asing yang dapat memecah belah bangsa. Pendidikan adalah garda pertahanan pertama dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut. Generasi muda yang berpendidikan akan lebih mampu mengenali berita hoax, mengetahui dinamika global, dan turut menjaga keutuhan budaya bangsa. Mereka akan menjadi penjaga kedaulatan negara dengan cara yang lebih efektif dan damai, tanpa harus bergantung pada kekerasan atau konflik.
Dengan demikian, pendidikan adalah kunci untuk menjaga dan mempertahankan negara. Pendidikan adalah alat yang memungkinkan setiap warga negara menjadi lebih kuat, lebih sadar, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang mengancam kemerdekaan dan kedaulatan negara. Ayo lebih semangat dalam mencari ilmu, semangat membela negara!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H