Mohon tunggu...
Aishka Vairana
Aishka Vairana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya sangat menyukai asronomi, penelitian, dan karya tulis. Dengan adanya platform ini tentunya sangat membantu dalam menyalurkan hobi dan minat saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Implementasi dalam Kebebasan Berbangsa pada Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945

22 Agustus 2023   20:10 Diperbarui: 22 Agustus 2023   20:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menilik Implementasi dalam Kebebasan Berbangsa pada 

Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945

Isu : Sosial Ekonomi (Kontra)

Di dalam alenia pertama UUD 1945 yang berbunyi, "bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," telah tercantum sebuah makna tentang kebebasan bangsa Indonesia atas penjajahan yang telah membelenggunya selama ini. Serta terhadap momentum kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus yang menjadi peringatan kita sebagai bangsa yang merdeka atas penjajahan. Namun, merdeka seperti apakah Indonesia saat ini?

Memang benar, Indonesia saat ini tidak lagi berperang dengan senjata mau pun berebut ideologi dengan bangsa lain. Akan tetapi, sudahkah Indonesia benar-benar merdeka dalam bersosial dan ekonominya? Tentu tidak. Seperti yang dapat kita lihat, fakta saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi ketimpangan sosial yang cukup signifikan baik dari segi sosial mau pun ekonomi. Sebagai contoh, kehidupan sosial masyarakat Indonesia masih mengelompokkan latar belakang suku, banyak terjadi  SARA, bantuan-bantuan sosial yang belum merata dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bidang ekonomi, banyaknya penyalahgunaan BPJS oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, bantuan dana KIP-Kuliah yang belum tepat sasaran, hingga diskriminasi nakes terhadap pasien BPJS.

Kita tidak dapat memungkiri hal tersebut telah terjadi bukan tanpa sebab, berdasarkan fakta dari website resmi KEMENDIKBUD menyebutkan bahwa kemiskinan menjadi salah satu faktor terbesar ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia. Sebagai mahasiswa, kita akan berbicara mengenai dampak ketimpangan sosial di bidang pendidikan. Bantuan subsidi pemerintah dengan KIP-Kuliah mungkin benar dapat membantu rakyat yang kesulitan agar dapat mengakses pendidikan, namun sedikit banyak dari hal tersebut disalahgunakan bahkan di zaman sekarang ini orang dapat 'membohongi' data. Sudah sepatutnyalah pengoreksian merata dilakukan  seluruh pihak terkait.

Lalu bagaimanakah dengan perekonomian di Indonesia? Apakah sudah merdeka seperti yang kita kira? Fakta pun menunjukkan bahwa Indonesia saat ini mengalami ketimpangan ekonomi yang juga signifikan bahkan dampak yang luar biasa. Dilansir dari website databoks, menyebutkan bahwa hasil 'penyumbang' peningkatan rasio pemerataan di Indonesia berasal dari perkotaan. Nilainya sebesar 0,409 poin pada Maret 2023. Angka yang baik namun masih sangat kecil untuk ukuran Negara sebesar Indonesia. Bagaimana jika diperluas mengenai infrastruktur yang menjadi penghubung antar penduduk Indonesia? Sudahkah memadai seperti yang terlihat?

Dengan tetap tidak mengesampingkan kinerja pemerintah selama ini, namun kita pun perlu menitik beratkan pembahasan pada sebuah pemerataan. Tidak akan mampu suatu negara bertahan bila tidak memerhatikan pemerataan. Sosial dan ekonomi merupakan aspek yang penting dalam hal ini, karena merupakan hal yang cukup berbahaya bila diabaikan. Indonesia mungkin telah menjadi negara makmur, akan tetapi bukan berarti terbebas dari sebuah belanggu.

Saat ini, seluruh masyarakat Indonesia mengharapkan sebuah perubahan baik demi kemajuan sosial ekonomi di negeri ini. Tidak hanya pemerintah, akan tetapi seluruh elemen masyarakat pun diharapkan agar dapat turut meningkatkan produktifivitas dalam menyongsong gagasan tersebut.

Kita akan segera melihat wajah Indonesia yang lebih mementingkan sumber daya masyarakat, perekonomian, maupun kebebasan individu pada wajah seluruh generasi muda. Maka dari itu, tidaklah suatu bangsa akan benar-benar merdeka, sebelum ia menjadi bangsa yang memedulikan pemerataan rakyatnya. Besar harapan kita semua agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang mendapat arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

Sumber Literature :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun