Sebagai negara yang bertetangga, sangat penting bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan Australia. Hal yang sama juga diinginkan pemerintah Australia dengan Indonesia. Bahkan ketika Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, pertama menjabat, destinasi kunjungan diplomatiknya yang pertama kali adalah ke Indonesia. Maka, tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia sangat resilient (kuat). Meskipun demikian, kedua negara ini tetap tidak lepas dari berbagai macam fluktuasi. Salah satu penyebabnya adalah, terlepas dari lokasi geografis yang berdekatan, faktor-faktor pembeda seperti sejarah dan budaya dapat menjadi jurang yang memicu kesalahpahaman.
Sebab itulah Australia dan Indonesia selalu berharap untuk menemukan area kepentingan bersama untuk menjaga hubungan baik di antara keduanya. Sektor ekonomi merupakan salah satu common ground yang berpotensi besar bagi kedua negara ini. Mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra dagang yang penting bagi. Atas dasar kepentingan ekonomi, Indonesia dan Australia akhirnya menjalin hubungan dagang melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Terdapat dua alasan yang menyebabkan sebuah negara menjalin diplomasi ekonomi: untuk memperkuat ekonomi nasional dan untuk memperkuat posisi negara di dunia internasional melalui kekuatan ekonomi. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia dan Australia memiliki kepentingan untuk mencapai keduanya. Oleh karena itu, IA-CEPA terbentuk sebagai wadah dari kedua negara tersebut untuk mencapai kepentingan ini ini.
IA-CEPA sendiri merupakan kemitraan dagang yang mencakup dua sub sektor dari diplomasi ekonomi yaitu sebagai bentuk diplomasi komersial dan diplomasi perdagangan. Sisi diplomasi komersial dari perjanjian ini adalah melalui akses investasi yang dibuka Indonesia kepada investor Australia. Sementara itu, IA-CEPA dapat dikategorikan sebagai diplomasi perdagangan karena pada dasarnya IA-CEPA merupakan sebuah bentuk perjanjian ekonomi yang bilateral. Sebagai sebuah produk diplomasi ekonomi, IA-CEPA juga merupakan bentuk dari network diplomacy atau bentuk diplomasi yang lebih kontemporer. Hal ini dikarenakan dalam realisasinya, perjanjian ini banyak melibatkan sektor non negara, dan aktor individu sehingga tak hanya melibatkan aktor negara saja.
Indonesia meratifikasi IA-CEPA pada tanggal 6 Januari 2020 melalui Rapat Paripurna DPR RI. Pengesahan perjanjian kemitraan ekonomi ini dilakukan setelah Parlemen Australia meratifikasi IA CEPA di tahun sebelumnya. Melalui perjanjian ini, Indonesia mengharapkan pengingkatan kontribusi pada global value chain melalui peningkatan ekspor berbagai produk Indonesia ke Australia. Adapun produk yang dimaksud antara lain adalah produk otomobil (mobil listrik dan hybrid), kayu dan turunannya (furniture), tekstil, produk tekstil, produk karet, alat komunikasi, permesinan, obat-obatan, makanan& minuman serta peralatan elekronik, serta dapat mendorong pengembangan sektor industri kreatif dan e-commerce.
Selain perdagangan, IA-CEPA juga memberikan adanya ruang peningkatan arus investasi bagi kedua negara dengan harapan Indonesia untuk menjadi negara peringkat sepuluh besar tujuan investasi Australia. IA-CEPA diharapkan menjadi mekanisme yang memfasilitasi investor Australia untuk berinvestasi di berbagai sektor antara lain di sektor infrastruktur, energi, pengembangan pariwisata, pengolahan makanan dan pengembangan di bidang e-commerce.
Tahun 2023 menandakan kurang lebih tiga tahun sejak kemitraan dagang ini diratifikasi dan berlaku di antara Indonesia dan Australia. Selama masa berlakunya, kemitraan ini membawa banyak manfaat bagi Indonesia. Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia menyakatakan bahwa Australia merupakan mitra strategis yang menyumbang investasti sekitar US$524 juta yang berperan penting dalam menciptakan industri dan lapangan kerja di tahun 2022. Selain itu, total perdagangan Indonesia-Australia di tahun yang sama mencapai USD13,3 miliar atau tumbuh 9,1 persen selama lima tahun terakhir. Data ini menunjukkan adanya kepentingan dagang yang berhasil dicapai melalui IA-CEPA.
Menurut Badan Standardisasi Nasional, implementasi IA-CEPA juga membantu memaksimalkan akses pasar UMKM Indonesia melalui standardisasi. Adapun usaha ini difasilitasi oleh dibentuknya KATALIS. KATALIS merupakan program pembangunan bisnis yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia dan Australia guna meningkatkan dan memaksimalkan implementasi IA-CEPA dalam mencapai tujuan perjanjian yang tercantum dalam dokumen IA-CEPA yaitu membangun akses pasar yang lebih besar bagi kedua negara, membangun pasar yang lebih terintergasi, dan meningkatkan skill sumber daya manusia untuk pembangunan ekonomi. Â Selain itu, IA-CEPA juga berperan besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia pasca COVID-19. Salah satu program KATALIS yang sudah usai adalah peningkatan infrastruktur kesehatan di Jawa Barat. Katalis memilih dua kabupaten di Provinsi Jawa Barat menjadi lokasi untuk proyek pembangunan sejumlah rumah sakit baru. Program ini tak hanya membantu menangani dampak COVID-19 di bidang Kesehatan namun juga membantu membuka lapangan pekerjaan.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa diplomasi ekonomi Indonesia melalui IA-CEPA berjalan dengan baik. Apabila dikaji dengan pandangan diplomasi ekonomi, Indonesia berhasil memperkuat ekonominya melalui implementasi kerjasama IA-CEPA. Secara garis besar, kontribusi IA-CEPA terlihat melalui program kerja samanya di bidang investasi dan ekonomi, barang dan jasa, serta pengembangan sumber daya manusia. Tak hanya mengurangi hambatan perdagangan antara Indonesia dan Australia, IA-CEPA juga berhasil membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan meningkatkan keterampilan dan juga pengetahuan tenaga kerja Indonesia melalui program pertukaran keterampilan timbal balik, pelatihan kerja di tempat kerja, serta aturan visa bekerja dan liburan.
Selain itu dari segi politisnya, Indonesia dapat menunjukkan citranya sebagai negara yang stabil secara ekonomi dan politik. Hal ini dikarenakan Indonesia telah menjalin banyak hubungan perdagangan bilateral, IA-CEPA adalah salah satunya. Banyaknya kerja sama bilateral yang dijalin Indonesia dan kesuksesannya menunjukkan bahwa Indonesia cukup kuat untuk diajak bekerja sama secara ekonomi. Dengan membawa citra sebagai negara dengan perekonomian kuat, terdapat pula peningkatan posisi Indonesia di dunia internasional.
REFERENSI