Mohon tunggu...
Aisha Nur Yumna
Aisha Nur Yumna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Student of public health universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Pemerintah dan Masyarakat terhadap Pengobatan Tradisional di Era Modern

23 September 2024   18:44 Diperbarui: 23 September 2024   18:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengobatan tradisional telah menjadi bagian pembuka dari sejarah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia. Berawal pada budaya dan kebijaksanaan lokal, metode ini telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi berbagai penyakit. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu kedokteran modern, muncul dilema terkait posisi pengobatan tradisional dalam sistem kesehatan saat ini. Di satu sisi, pengobatan tradisional tetap dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan medis. Di sisi lain, baik pemerintah maupun kalangan medis kerap memperdebatkan keamanan, efektivitas, dan regulasi yang kurang memadai dalam praktik tersebut. Pemerintah seringkali kesulitan mengawasi praktik ini, karena tidak semua metode pengobatan tradisional diatur dengan baik. Produk-produk tradisional, seperti jamu atau suplemen herbal, seringkali diproduksi tanpa standar yang jelas mengenai dosis, kebersihan, atau komposisi bahan aktif. Ini dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi konsumen yang mungkin menganggap bahwa produk tersebut aman hanya karena sudah digunakan selama bertahun-tahun.

Kegiatan medis tentunya tidak lepas dari pengawasan pemerintah yang memiliki peraturan tertentu tentang kesehatan masyarakat. Pemerintah seringkali menekankan pentingnya standar medis yang ketat dalam setiap praktik kesehatan. Pengobatan tradisional tidak selalu didukung oleh uji klinis atau penelitian ilmiah yang memadai, sering dianggap tidak dapat diandalkan atau bahkan berisiko bagi kesehatan. Banyak bentuk pengobatan tradisional tidak memiliki regulasi atau standar yang jelas. Pemerintah merasa sulit untuk mengawasi dan menjamin kualitas serta keamanan praktik-praktik yang bisa membahayakan masyarakat. Beberapa pengobatan tradisional mungkin berinteraksi dengan obat-obatan modern, yang dapat menimbulkan efek samping berbahaya. Pemerintah khawatir bahwa kurangnya pengetahuan tentang hal ini bisa meningkatkan risiko yang mengancam kesehatan masyarakat. Banyak produk dari pengobatan tradisional tidak diproduksi dengan standar yang ketat, misalnya mengenai kebersihan, dosis, dan bahan aktif. Pemerintah memandang ini sebagai ancaman terhadap keselamatan konsumen. 

Tidak hanya Pemerintah yang merasa kebingungan terhadap efektivitas pengobatan tradisional, tetapi dalam sudut pandang masyarakat juga dapat mempengaruhi pola pikir tersendiri. Masyarakat yang lebih terpapar dengan pendidikan modern mungkin meragukan efektivitas pengobatan tradisional karena kurangnya bukti ilmiah. Mereka cenderung lebih mempercayai metode yang berbasis penelitian medis yang sudah terjamin persentase kandungannya. Di beberapa kalangan, terutama yang tinggal di perkotaan atau terpapar gaya hidup modern, pengobatan tradisional dianggap kuno atau tidak relevan. Masyarakat ini cenderung lebih memilih pengobatan modern yang dianggap lebih maju. Pengobatan tradisional sering kali dianggap tidak memiliki standar dosis yang tepat, sehingga penggunaannya yang berlebihan atau salah bisa menimbulkan efek samping yang membahayakan. Masyarakat yang khawatir tentang hal ini akan lebih memilih pengobatan yang lebih terukur dalam sistem kesehatan modern. Beberapa orang mungkin memiliki pengalaman buruk dengan pengobatan tradisional yang tidak efektif atau bahkan memperburuk kondisi mereka, sehingga mereka enggan menggunakan metode tersebut lagi. 

Pemerintah dan sebagian masyarakat memiliki keraguan terhadap pengobatan tradisional karena kekhawatiran terkait keamanan, efektivitas, dan regulasi. Dari sudut pandang pemerintah, pengobatan tradisional sering kali dianggap tidak terstandarisasi dan sulit diawasi, dengan banyak praktik yang belum diuji secara ilmiah, sehingga bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah juga menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa produk dan praktik pengobatan tradisional mematuhi standar medis dan keselamatan yang memadai. Sementara itu, sebagian masyarakat, terutama yang terpapar pendidikan modern dan informasi kesehatan berbasis bukti, meragukan manfaat pengobatan tradisional. Mereka cenderung lebih mempercayai metode yang diakui secara ilmiah dan diatur secara ketat. Kekhawatiran tentang efek samping yang tidak terukur, interaksi obat yang tidak diketahui membuat masyarakat enggan menggunakan metode tersebut. 

KATA KUNCI : Kesehatan, Pengobatan, Tradisional

DAFTAR PUSTAKA

Anius, A. 2020. Persepsi Sakit dan Sistem Pengobatan Tradisional dan Modern pada Orang Amungme. Jurnal Holistik, 13(1), pp. 2-6.

Prima, Medika. 2017. Perbedaan Pengobatan Tradisional dan Modern. https://www.primamedika.com/id/kegiatan-berita-prima-medika/perbedaan-antara-pengobatan-tradisional-dan-modern [online]. (diakses tanggal 18 September 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun