Dia menjawab sambil terbahak-bahak, "cuma itu? Jangankan cuma sepotong, kamu boleh mengambil seluruhnya. Hatiku hanya untukmu, Sayang."
"Baiklah, boleh aku mengambilnya sekarang?"
"Kapanpun kamu mau, Cintaku ... kapanpun."
Tanpa membuang waktu aku segera mengambil hati yang seluruhnya telah dia berikan. Namun, tentu saja tidak semuanya, karena aku tak serakah. Aku hanya mengambil, sepotong kecil saja, langsung dari tempatnya.
Tawanya tak terdengar lagi, seketika menghilang. Digantikan teriakan melengking dari beberapa pengunjung. Ah, mereka terlalu berisik, bilang saja iri karena aku telah mendapatkan hadiah yang sempurna pada hari Valentine tahun ini.
.
###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H