Mohon tunggu...
Aisha Lintang
Aisha Lintang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - murid

hobi : menulis dan membaca buku kepribadian : INFP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Razia

7 Februari 2024   18:25 Diperbarui: 7 Februari 2024   18:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah beberapa jam berjalan, akhirnya datanglah waktu untuk semua murid sholat dhuhur berjamaah di masjid sekolah. Aku dan teman-temanku pergi sholat bersama. Waktu itu masih berjalan dengan lancar.

Namun, saat aku kembali ke kelas setelah sholat dhuhur, saat aku mengecek ke dalam lokerku, photocards ku menghilang! 

"Hey, apa ada yang melihat foto-foto ku?" Aku bertanya dengan panik pada teman-teman sekelasku. Hasilnya nihil, tidak ada yang tahu. Aku semakin panik saat foto-fotoku tidak ada dimana-mana. Aku mencari ke seluruh penjuru kelas, tapi nihil.

Kemudian, bel berbunyi, namun ini bukan menandakan sudah berganti jam pelajaran, ini menandakan adanya pengumuman dari BK. "Assalamualaikum, ingin menginformasikan bahwa disaat pelaksanaan sholat dhuhur, kami sempat merazia beberapa kelas. Jika salah satu barang kalian tidak ada, maka itu telah kami sita. Mohon diambil bersama orang tua pada saat pengambilan raport. Terimakasih." itulah isi pengumuman tersebut.

Mulutku menganga mendengar pengumuman itu, berarti foto-foto ku di razia?! Lalu, bagaimana aku memberi tahu ibuku tentang ini?

Salah satu temanku bernama Anggi menghampiriku dan berkata, "Aneh aneh aja sih. Di peraturan sekolah kan sudah ada aturan kalau tidak boleh membawa apapun yang tidak berkaitan dengan sekolah. Malah melanggar." Anggi menghela nafasnya dan memandangku dengan tatapan lelah. 

"Ya gimana, Nggi. Aku mau memberi lihat teman-teman kalau aku punya photocards!" Ucapku dengan sedikit marah. Aku sangat kesal dengan ini, mengapa foto-fotoku diambil?

Anggi tertawa sembari memegang perutnya. "Makanya, jangan pamer. Sudah pamer, ditambah melanggar aturan. Haduhh.."

Sekarang, aku benar-benar merasa bersalah sudah membohongi ibuku, sekaligus merasa sedih karena foto-foto yang kubeli sekarang sudah disita.

Moral : Janganlah berbohong pada siapapun, Janganlah pamer akan barang yang kita punya, Dan janganlah melanggar peraturan yang sudah ditetapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun