Minat baca adalah salah satu tantangan bagi sebagian besar siswa. Minat baca siswa zaman ini cenderung menurun dibandingkan generasi sebelumnya, terutama karena kehadiran teknologi digital yang lebih menarik perhatian mereka. Siswa lebih sering menghabiskan waktu dengan gadget, bermain game, atau menonton video, daripada membaca buku. Salah satu factor penyebabnya yaitu kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang menarik
Minat baca pada siswa zaman kini sangat penting karena membaca adalah jendela untuk memperluas wawasan, membangun imajinasi, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Di era digital yang dipenuhi dengan informasi instan, kemampuan membaca yang baik membantu siswa memilah informasi secara bijak, memahami konteks, dan meningkatkan literasi media. Selain itu, membaca juga berperan penting dalam menunjang prestasi akademik dan keterampilan berkomunikasi. Para siswa yang gemar membaca cenderung memiliki kosakata yang lebih kaya, kemampuan menyampaikan ide dengan lebih baik, dan empati yang lebih tinggi karena sering terpapar berbagai sudut pandang melalui cerita. Minat baca yang kuat sejak dini juga menjadi fondasi bagi pembelajaran sepanjang hayat, yang sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.
Lantas, Apakah Sastra Tradisional itu?
Sastra tradisional adalah karya sastra yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya suatu masyarakat. Karya ini biasanya berupa cerita, puisi, lagu, atau pantun yang mengandung nilai-nilai moral, adat, dan kebijaksanaan lokal. Sastra tradisional sering kali disampaikan secara lisan, seperti dalam bentuk dongeng, legenda, mitos, fabel, atau hikayat, meskipun beberapa di antaranya telah didokumentasikan dalam tulisan. Ciri khas sastra tradisional adalah gaya bahasanya yang sederhana, imajinatif, dan kaya akan simbol-simbol budaya.
Dilansir dari Beritasatu.com Peran sastra tradisional dalam meningkatkan minat baca siswa bisa dilihat dari beberapa aspek :
1. Membangun Keterikatan dengan Budaya
Sastra tradisional merupakan cerminan autentik dari identitas budaya bangsa. Melalui pembacaan dan pemahaman terhadap karya-karya sastra tradisional, siswa tidak hanya dapat mengenali akar budaya mereka tetapi juga mendalami nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur. Anak akan lebih menghargai dan merasa bangga terhadap kekayaan budaya mereka sendiri. Selain itu, rasa bangga ini dapat mendorong semangat untuk terlibat secara aktif dalam pelestarian budaya bangsa, menjadikannya bagian penting dari kehidupan mereka di masa kini maupun mendatang.
2. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu
Sastra tradisional memiliki daya tarik yang unik melalui alur cerita yang memikat, penuh teka-teki, dan sarat dengan kejutan. Kehadiran tokoh-tokoh yang kuat, konflik yang kompleks, serta pesan-pesan moral yang mendalam menjadikan cerita ini mampu menggugah emosi dan rasa ingin tahu pembaca. Siswa akan merasa tertantang untuk memahami setiap lapisan makna yang terkandung di dalamnya, sehingga mereka terdorong untuk terus membaca dan mendalami isi cerita. Proses ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap proses belajar yang berkelanjutan.
3. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Karya sastra tradisional menawarkan kekayaan bahasa yang indah, penuh metafora, dan makna. Dengan membaca karya-karya ini, anak akan lebih terbiasa dengan penggunaan kata-kata yang berdaya estetika tinggi. Kebiasaan ini secara alami akan meningkatkan kemampuan berbahasa mereka, baik dalam konteks komunikasi lisan maupun tulisan. Selain itu, dapat memperkaya ungkapan mereka, menjadikan cara berkomunikasi lebih efektif dan menarik.
4. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan
Sastra tradisional adalah jendela menuju masa lalu, menyimpan berbagai pengetahuan tentang sejarah, adat istiadat, dan cara hidup masyarakat terdahulu. Siswa yang mendalami karya-karya ini tidak hanya akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi dan budaya, tetapi juga tentang dinamika kehidupan manusia di berbagai era dan tempat. Pengetahuan ini menjadi landasan untuk memahami keberagaman serta memperkaya wawasan mereka terhadap hubungan manusia dengan lingkungan dan alam semesta.
5. Menumbuhkan Nilai-nilai Moral
Salah satu kekuatan utama sastra tradisional terletak pada pesan moralnya yang universal. Nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, kasih sayang, keadilan, dan pengorbanan sering kali terselip dalam cerita-cerita yang disampaikan. Dengan membaca karya-karya ini, siswa dapat meneladani nilai-nilai luhur tersebut dan menjadikannya panduan dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari Englishliterature dan Kompas.com beberapa metode pengajaran sastra yang dapat digunakan siswa adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Berbasis Diskusi
Pendekatan berbasis diskusi adalah metode pengajaran sastra yang efektif, yang mendorong siswa untuk aktif mendalami karya sastra melalui pembahasan tema, karakter, dan konteks sosial. Diskusi ini memperdalam pemahaman siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
2. Pembelajaran Melalui Proyek
Metode proyek memungkinkan siswa mengeksplorasi tema sastra secara mendalam melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif. Dalam kelompok, mereka dapat mengembangkan ide menjadi presentasi, pameran, atau adaptasi dramatik. Proses ini mendorong kreativitas, mempraktikkan pemahaman, dan mengasah keterampilan kerjasama, komunikasi, serta pemecahan masalah yang penting untuk kehidupan akademik dan sehari-hari.
 3. Pemanfaatan Media Kreatif
Penggunaan media kreatif dalam pembelajaran sastra membuat materi lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan kehidupan siswa. Melalui berbagai media seperti video, gambar, dan teknologi digital, siswa dapat mengeksplorasi karya sastra dari sudut pandang yang beragam, memperkaya pemahaman, serta menghubungkannya dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah. Media kreatif juga meningkatkan minat baca dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
 4. Membaca Kritis dan Analisis Teks
Pendekatan membaca kritis penting diterapkan dalam pembelajaran sastra. Metode ini melibatkan analisis elemen-elemen teks secara mendalam, seperti gaya bahasa, simbolisme, dan tema, sehingga siswa tidak hanya membaca tetapi juga mempertanyakan serta menganalisis isi bacaan.
 5. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Platform digital seperti aplikasi pembelajaran dan forum diskusi online memudahkan siswa mengakses sumber daya sastra dan memperkaya pengalaman belajar dengan fitur interaktif seperti video dan animasi. Teknologi juga meningkatkan kolaborasi antar siswa, memungkinkan mereka bekerja secara virtual, berbagi ide, dan menghasilkan karya kreatif.
 6. Belajar Melalui Penulisan Kreatif dari membaca sastra
Metode penulisan kreatif membantu siswa memahami struktur dan elemen sastra dengan menulis, sehingga mereka dapat mengaplikasikan teknik sastra yang telah dipelajari. Selain itu, pembelajaran berkelanjutan dengan mendorong siswa untuk membaca rutin dan mengeksplorasi berbagai genre sastra dapat memperluas wawasan mereka, meningkatkan pemahaman, dan menumbuhkan kecintaan terhadap literasi. Proses ini juga memperkuat keterampilan menulis dan berpikir kritis, yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
Sastra tradisional adalah sumber inspirasi dan pengetahuan yang mengandung nilai-nilai luhur, keindahan bahasa, dan pelajaran hidup yang relevan sepanjang masa. Mendekatkan sastra tradisional kepada anak-anak dapat menanamkan kecintaan terhadap literasi dan memperkenalkan warisan budaya, sehingga menghasilkan generasi muda yang memiliki minat baca tinggi, apresiatif terhadap budaya bangsa, dan berkarakter mulia. Melalui cerita-cerita yang mendidik, anak-anak belajar tentang nilai moral dan tradisi, serta menjadi penjaga warisan budaya. Dengan mencintai sastra tradisional, mereka akan mewariskan kecintaan terhadap budaya dan literasi kepada generasi penerus, menjaga kekayaan budaya agar tetap hidup dan berkembang di era yang terus berubah
Daftar Pustaka
Krissandi, A. D. S. (2021). Sastra Anak Indonesia. Sanata Dharma University Press.
Novia, L., Firdausi, I. A., Putri, S. R. D., Srihayani, S., Fitri, S., & Hamzah, Y. (2023). Meningkatkan Minat Baca Anak-anak Melalui Cerita Rakyat Lokal: Program Dongeng dan Kreativitas Untuk Membuka Dunia Imajinasi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi, 2(2), 32-37.
Maharani, P. (2024, September 26). Peran Sastra Tradisional dalam Meningkatkan Minat Baca Anak. Retrieved November 24, 2024, from Beritasatu.com: https://www.beritasatu.com/network/datiak/314550/peran-sastra-tradisional-dalam-meningkatkan-minat-baca-anak
SS, A. (2024, Oktober 28). METODE MENGAJAR SASTRA YANG EFEKTIF UNTUK SISWA. Retrieved November 24, 2024, from englishliterature: https://englishliterature.teknokrat.ac.id/metode-mengajar-sastra-yang-efektif-untuk-siswa/
Yudhitasari, N. P. (2022, April 16). Membangun Pendidikan Karakter Melalui Buku Seri Sastra Anak Asia: Si Hitam dan Si Merah: Berbeda Itu Indah. Retrieved November 24, 2024, from Buku.kompas.com: https://buku.kompas.com/read/1304/mengajarkan-sastra-pada-anak-lewat-buku-seri-sastra-anak-asia-si-hitam-dan-si-merah-berbeda-itu-indah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H