Karya sastra tradisional menawarkan kekayaan bahasa yang indah, penuh metafora, dan makna. Dengan membaca karya-karya ini, anak akan lebih terbiasa dengan penggunaan kata-kata yang berdaya estetika tinggi. Kebiasaan ini secara alami akan meningkatkan kemampuan berbahasa mereka, baik dalam konteks komunikasi lisan maupun tulisan. Selain itu, dapat memperkaya ungkapan mereka, menjadikan cara berkomunikasi lebih efektif dan menarik.
4. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan
Sastra tradisional adalah jendela menuju masa lalu, menyimpan berbagai pengetahuan tentang sejarah, adat istiadat, dan cara hidup masyarakat terdahulu. Siswa yang mendalami karya-karya ini tidak hanya akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi dan budaya, tetapi juga tentang dinamika kehidupan manusia di berbagai era dan tempat. Pengetahuan ini menjadi landasan untuk memahami keberagaman serta memperkaya wawasan mereka terhadap hubungan manusia dengan lingkungan dan alam semesta.
5. Menumbuhkan Nilai-nilai Moral
Salah satu kekuatan utama sastra tradisional terletak pada pesan moralnya yang universal. Nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, kasih sayang, keadilan, dan pengorbanan sering kali terselip dalam cerita-cerita yang disampaikan. Dengan membaca karya-karya ini, siswa dapat meneladani nilai-nilai luhur tersebut dan menjadikannya panduan dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari Englishliterature dan Kompas.com beberapa metode pengajaran sastra yang dapat digunakan siswa adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Berbasis Diskusi
Pendekatan berbasis diskusi adalah metode pengajaran sastra yang efektif, yang mendorong siswa untuk aktif mendalami karya sastra melalui pembahasan tema, karakter, dan konteks sosial. Diskusi ini memperdalam pemahaman siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
2. Pembelajaran Melalui Proyek
Metode proyek memungkinkan siswa mengeksplorasi tema sastra secara mendalam melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif. Dalam kelompok, mereka dapat mengembangkan ide menjadi presentasi, pameran, atau adaptasi dramatik. Proses ini mendorong kreativitas, mempraktikkan pemahaman, dan mengasah keterampilan kerjasama, komunikasi, serta pemecahan masalah yang penting untuk kehidupan akademik dan sehari-hari.
 3. Pemanfaatan Media Kreatif