"Kakek. Ampun, Baginda." Ujang tergagap. Bingung harus memanggil apa pada seseorang yang sedang duduk di singgasana dengan menampakkan senyum menyejukkan di wajah bersihnya.
'* Â * Â *
"Kek, kakek yang diberi Ujang minuman berarti seorang raja? Membantu orang lain tidak boleh pilih-pilih, ya, Kek. Siapa pun yang membutuhkan harus dibantu, selama kita mampu."Â
"Cerdas sekali, Cucuku," puji Kakek sambil menyentil hidung cucunya.
"Kek, doakan Adek biar bisa menjadi anak yang saleh, patuh pada orang tua, jujur, dan suka membantu orang lain, ya," tegas Adek bersemangat.
"Alhamdulillah, tentu saja Kakek akan selalu mendoakan yang terbaik. Cucu kakek memang sangat pintar, sudah memahami inti cerita ini. Sekarang, waktunya tidur." Kakek menyelimuti tubuh sang cucu seraya berbaring di samping dan memeluk tubuh mungilnya dengan penuh kasih.
* Â * Â *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H