Kupandangi diri yang lelah, berlalu lalang dalam resah. Bintik-bintik gelisah terkadang menghampiri jiwa sedang buncah. Bermacam rasa kelesah yang tak mau pergi semakin memintal. Seperti benang kusut yang tak jua bersua dengan ujung. Lelah, letih mendamparkan diri dalam sukma.Â
Ingin kulepaskan semua tenat, merebahkan diri di gurun senyap. Menikmati ketenangan, keheningan buana. Menguraikan kebuncahan ke galaksi hening.
Tuhan, bolehkah aku mengatakan capek walau sebenarnya tak boleh. Engkau pasti hanya tersenyum dengan makhluk-Mu yang bernama manusia. Suka mengeluh bermacam rasa, tapi saat penat dengan hidup, Engkau lah tempat berbagi gundah. Engkaulah kedamaian itu, istirahatku dari pelik hidup yang datang berganti.
Ditempat-Mu lah tak lagi kurasakan kelesah yang selama ini menghantui diri. Harapku hanya bertumpu kepada-Mu. Bersama-Mu, tak ada resah, buncah, gundah atau pun gelisah. Yang ada hanya senyum, bukan duka atau nestapa. Hanya hening dalam damai. Damai itu adalah Engkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H