Gresik. Jarang-jarang saya pergi ke kota Pudak, karena ada yang mengajak berkuliner, jadi mengekor saja.Â
Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan pergi ke kotaKota kecil yang bertetangga dengan Lamongan, Bojonegoro, dan Surabaya ini terkenal dengan kuliner nasi krawu, otak-otak bandeng, dan pudak.Â
Pudak sejenis dengan dodol ataupun jenang, makanan ini terbuat dari tepung beras, gula pasir/gula jawa dan santan kelapa dibungkus pelepah daun pinang.
Membicarakan perkulineran tidak akan pernah ada habisnya, setiap daerah selalu mempunyai makanan khas. Bayangkan, berapa ribu kota di Indonesia dan berapa ribu pula makanannya. Salah satu kuliner yang perlu dicoba adalah menu ikan yang satu ini, menjangkau menu yang desanya berada di ujung dan di antara  tambak-tambak yang cukup menyejukkan mata. Â
Berangkat dari Surabaya jam 07.30, lewat tol Gresik, turun di tol Manyar. Jarak yang harus ditempuh tidak lama, sekitar satu jam, kemudian  tiba pukul 08.30. Tidak begitu lama 'kan?
Turun dari mobil, hangatnya sinar matahari menyambut bersama tampilan sederhana warung bambu. Di sebelah kanan warung, membentang tambak-tambak dan pohon api-api menghias pinggiran. Di tengah-tengah tambak inilah Warung Ikan Sembilang Pak Kasan berada.
Melihat gambarnya menyenangkan, bukan? Walau panas tapi cukup buat menghibur mata sebelum menikmati kelo kuning sembilang.
Warung yang terbilang sederhana tapi tidak sederhana, jangan dilihat sederhananya. Namun menu yang disajikan sangat istimewa. Tentu saja sesuai namanya, Ikan Sembilang.Â
Menunya adalah Kelo Kuning Sembilang. Kuahnya berwarna kuning, di atasnya ditaburi irisan daun bawang. Cabe utuh pun ikut berenang di kuah kuning.