Mohon tunggu...
Aisha Angelia
Aisha Angelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiwi jurusan Pendidikan Ekonomi di Universitas Pamulang

Saya sangat menyukai topik tentang olahraga dan topik perihal ekonomi sesuai jurusan saya. Dan saya juga suka melakukan hal yang kreatif, seperti merajut dan membuat karya seni lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Peluang Ekonomi Internasional di Tengah Ketidakpastian Global

22 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 22 Oktober 2024   08:40 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

III. Proteksionisme: Ancaman Terhadap Integrasi Pasar Dunia?
Proteksionisme adalah praktik perlindungan domestik yang dilakukan oleh suatu negara melalui cara-cara formal seperti tariff pajak masuk atau informal seperti embargo dagang total terhadap importir tertentu. Praktek-praktek ini biasanya diketahui publik lewat implementasi kebijakan trade war antarsuku bangsa.

Contoh kasus nyata adalah konflik dagang antara Amerika Serikat vs Republik Rakyat Cina yang berlangsung selama dua tahun terakhir. Awalnya dimulai dari klaim hak paten Intel Corp., kemudian eskalasi menjadi larangan impor bijih besi dan baja dari Beijing sampai akhirnya presiden Xi Jinping mengancam akan menghentikan semua eksport logam-logam tersebut ke negara barat apabila Washington tidak mengakhiri sanksi-sanksi ekonominya terhadap pejabat senior Partai Komunis Tiongkok.

Konflik ini tidak hanya berdampak langsung pada industri automobil dan tekstil tapi juga menyebabkan inflasi global karena kenaikan biaya produksi yang dialami oleh produsen-manufaktur di seluruh dunia.

Meskipun demikian, tidak semua orang setuju bahwa proteksionisme benar-benar buruk bagi ekonomi internasional. Beberapa analisis akademis menunjukkan bahwa kebijakan perlindungan domestik dapat membantu meningkatkan pendapatan nasional dan mengurangi kesenjangan sosioekonomi di kalangan rakyat jelata.

Misalkan saja jika suatu negara mengalami defisit neraca perdagangan yang parah maka pemerintahnya mungkin akan membatalkan impornya sebanyak-banyaknya supaya mata uangnya tidak terjun terlalu cepat nilai tukarnya di pasar valuta asing.

Namun sayangnya metode ini cenderung kurang efektif dalam jangka panjang karena akan menyebabkan stagnasi pertumbuhan GDP dan meningkatkan risiko inflasi yang berkepanjangan.

IV. Solusi Alternatif Untuk Menghadapi Fragmenstasi Dan Protexionisme
Bagaimana kita bisa menghadapi fragmnetiasi dan protesionme secara simultan tanpa mengorbankan tujuan utama yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia secara umum? Berikut beberapa solusi alternatif yang dapat dipertimbangkan:
1. Integrasi Regional Lebih Erat: Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari fragmentasi geoeconomi adalah dengan meningkatkan integrasi regional. Misalnya, ASEAN dapat menjadi contoh ideal bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk bekerja sama lebih erat dalam bidang perdagangan dan investasi.
2. Negosiasi Multilateral: Meski proses negosiasi multilateral seperti WTO kadang-kadang lambat dan sulit dicapai namun ia tetaplah penting untuk menjaga stabilitas sistem perdagangan dunia secara keseluruhan.
3. Investasi Di Sektor-Sektor Yang Strategis: Investasi di sektor-sektor yang strategis seperti energi hijau, teknologi informasi, dan infrastruktur digital dapat membantu meningkatkan daya saing nasional sambil juga mengurangi dependensi terhadap sumberdaya alam yang terbatas.
4.. Pendidikan Dan Pelatihan Kerja: Upaya-upaya pendidikan dan pelatihan kerja yang intensif dapat membantu meningkatkan keterampilan tenaga kerja domestik sehingga mereka siap menghadapi persaingan global yang semakin keras hari-hari ini.

5.. Fiskal Policy Yang Konsisten:Implementasi fiscal policy yang konsisten dan responsif terhadap perubahan lingkungan ekonomi global sangatlah penting untuk menjaga stabilitas fiskal nasional dan mengoptimalkan alokasi sumberdaya yang ada.

Dengan demikian maka kita dapat menghadapi tantangan-tantangan yang datang dari arah fragmentasi dan proteksionisme dengan lebih optimistis dan siap menghadapi masa depan yang penuh dengan peluang-peluang besar bagi kemajuan bersama-sama sebagai masyarakat dunia yang lebih sejahtera dan damai.

Tugas: Ekonomi Internasional, Dosen pengampu: Raden Ai Lutfi. Hidayat, S.E.,M.E)

Nama: Aisha Angelia Kartini (Mahasiswi Universitas Pemulang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun