Lebih dari 60% UKM di negara maju mulai memanfaatkan AI untuk meningkatkan daya guna operasional dan inovasi, menurut laporan terbaru dari berbagai lembaga penelitian. Misalnya, di negara-negara Eropa, UKM menggunakan AI untuk memproses data pelanggan, menyesuaikan layanan, dan menemukan peluang pasar baru. Di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, UKM mulai memanfaatkan AI untuk pemasaran digital dan e-commerce.
 Namun, banyak UKM di daerah terpencil menghadapi masalah dalam penggunaan teknologi AI, seperti tidak memiliki koneksi internet dan tidak memahami teknologi. Karena fiturnya yang sederhana dan dapat diakses melalui perangkat dasar, Google Bard dapat menjadi solusi.Â
Namun, bisnis kecil di daerah terpencil memerlukan pelatihan dan dukungan teknis untuk memanfaatkannya sepenuhnya. Google Bard akan terus berkembang, terutama karena AI semakin murah dan mudah digunakan, karena menawarkan solusi yang mudah diakses bagi UKM yang mungkin belum memiliki banyak pengalaman dengan teknologi canggih.
Di masa depan, teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara orang berbisnis melihat dunia. Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, diperkirakan bahwa AI akan lebih banyak digunakan untuk mengotomatisasi penuh berbagai proses bisnis, seperti analisis data, interaksi pelanggan, dan proses mengelola aliran barang, informasi, dan sumber daya.Â
Munculnya AI berbasis blockchain juga merupakan tren yang menjanjikan. Basis data terdistribusi yang dikenal sebagai blockchain menyimpan informasi dalam blok-blok yang saling terhubung dalam rantai.
Bagi bisnis yang menangani data sensitif, blockchain sangat penting karena dapat meningkatkan keamanan data AI. Di masa depan, Google Bard dapat bekerja sama dengan teknologi blockchain untuk memberikan solusi bisnis yang lebih aman.
 Alat seperti Google Bard mampu memahami secara menyeluruh kebutuhan unik setiap perusahaan. Hal ini dapat memberikan peluang bagi UKM untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan mereka melalui layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Pertanyaan tentang konsekuensi sosial dan etis dari teknologi kecerdasan buatan muncul seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi seperti Google Bard. Di satu sisi, AI menawarkan solusi bisnis yang hemat biaya dan efisien, tetapi di sisi lain, dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia untuk beberapa pekerjaan. Misalnya, AI dapat memberikan layanan pelanggan yang sepenuhnya dikelola, menggantikan karyawan di bisnis kecil.
Namun, ini tidak berarti AI sepenuhnya negatif; sebaliknya, AI dapat digunakan untuk melengkapi tenaga kerja manusia, bukan menggantinya. Misalnya, Google Bard dapat membantu tim pemasaran membuat ide awal konten, yang kemudian diubah oleh orang untuk memberikan sentuhan kreatif.
Selain bisnis kecil, AI seperti Google Bard memiliki pengaruh yang signifikan pada bidang lain, seperti pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan, AI seperti Google Bard dapat digunakan untuk membuat modul pembelajaran, membantu siswa dengan penjelasan tambahan, atau bahkan memberikan ide untuk penelitian.Â
Dalam bidang kesehatan, AI seperti Google Bard dapat membantu klien dalam merencanakan rencana kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.Â