Mohon tunggu...
Aisha Annnada
Aisha Annnada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa,Universitas Lambung Mangkurat

suka membaca dan suka mendengarka musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Farming Text Mengenai Bencana Meteorologi dan Klimatogi

9 Mei 2023   21:01 Diperbarui: 9 Mei 2023   21:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Beritasatu

Perubahan iklim yang terjadi saat ini membuat kondisi laut menjadi semakin buruk. Hal itu berdampak pula pada banyaknya bencana hidrometeorologi, baik di Indonesia maupun negara lain.Hal itu disampaikan peneliti Klimatologi dan Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Intan Suci Nurhati dalam acara webinar 'Darurat Bencana Hidrometeorologi: Komitmen Implementasi Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim' seperti dikutip Antara, Sabtu (11/2/2023).Intan mengatakan bahwa perubahan iklim yang semakin intens akan berakibat pada penyerapan karbon di laut dan hutan menjadi kurang maksimal. Menurut dia, banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa kondisi laut saat ini memburuk. "Kondisi itu memengaruhi situasi cuaca di darat yang mengakibatkan sering-nya terjadi bencana hidrometeorologi," ujar penulis utama Laporan Penilaian Keenam IPCC (Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim) itu.Dalam Laporan IPCC diungkapkan bahwa anomali hidrometeorologi yang terjadi di darat juga dipengaruhi dari fenomena dinamika laut. Intan pun mencontohkan gelombang panas laut yang berimplikasi pada menghangatnya permukaan air laut.

2.

Menteri LHK:Indonesia Komitmen Mitigasi Perubahan Iklim

3/02/2023

Beritasatu

LHK mengajak keterlibatan semua pihak untuk menyukseskan pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, dalam Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, target penurunan emisi Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Updated disajikan untuk sektor-sektor yang meliputi Forest and Other Land Use (FOLU) serta pertanian (untuk urusan sektor lahan), energi, limbah, serta industri (untuk urusan sektor non-lahan)."Sektor FOLU sendiri ditargetkan dapat berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional," ujar Siti Nurbaya, di acara kick off Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/2/2023).

3.

KTT G20 Menghitung Hari,BMKG siap dengan Skenario Terburuk Potensi Bencana Alam

1/10/2022

bmkg.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun