07.00
Di sebuah ruangan terlihat seorang gadis sedang duduk, rambutnya terurai panjang bagaikan nyiur di pantai yang melambai-lambai. Pandangannya tertuju pada sebuah meja yang diatasnya tersaji sepiring nasi goreng pete dan segelas teh gunung sari hangat. Menggoda lidah. Dia tahu, makanan yang tersaji adalah makanan kesukaan seorang laki-laki yang amat ia sayangi Eugene atau Gen.
***
Gen datang lagi,,, membawa sekuntum mawar merah untukku. Gen tahu betul apa yang aku suka. Aku bahagia karena menjadi kekasihnya.
Di suatu pagi,,, mentari samar muncul diufuk timur... Gen mengajakku berjalan-jalan di Taman Kota, raut wajah bahagia terpancar dan kami bersenda gurau bersama sambil menikmati cilok dimakan berdua.
Bagaimana tak bahagia, 1 minggu lagi impianku akan terwujud,, impian semua wanita menjadi bidadari dari seorang pangeran impian,,"menikah". Ya,, aku akan menikah setelah 6 tahun aku berpacaran dengannya.
Gen merupakan sosok yang bertanggung jawab dan penuh komitmen. Dia terlahir dari seorang pengusaha minyak yang kekayaanya tak habis tujuh turunan. Hartanya melimpah, namun bukan kekayaan yang membuatku jatuh cinta,, tapi kegigihannya mendapatkan cintakulah yang membuat aku luluh.
Setiap hari, gen mengirimkan bunga mawar merah untukku. Barangkali Gen lah 1 dari jutaan lelaki romantic di drama korea yang ada di dunia nyata.
Menuju Hari Pernikahan
Hatiku kacau tak karuan antara sedih, senang dan terharu tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Speecless penuh kesyukuran.
Siapapun yang melihatku kala itu pasti yakin aku akan bahagia dengan pilihan hatiku.