Setelah puas selfi dan menelusuri setiap sudut Jewel Changi ini, kami disadarkan oleh Bang Nashir, Tour Guide kita yang memang selalu ontime dan disiplin sesuai arahan dari panitia. Anak-anak pun sigap berkumpul sesuai arahan bang Nasir, semua sudah kembali ke bis masing-masing termasuk rombongan kami yang menempati bis 2 dan bis 8.
Sebagai Tour leader yang bertanggung jawab (ciyee) saya selalu berusaha yang paling depan atau paling terahir di setiap destinasi, kali ini saya dan bang Nashir berinisiatif berada di barisan paling belakang, sebagi tim sapu bersih, dan betul saja, belum juga saya mengencangkan langkah, kring handphone yang sejak tadi dipegang berdering, ternyata panggilan dari Bu vany salah seorang pembimbing dari tim kami SICC, ternyata beliau menyampaikan kalau ada satu siswa bernama Rizki yang belum ada di bis, kami panik dan langsung balik kanan bersama bang nashir, kembali ke tempat air terjun, kali ini bukan mau berselfi namun mau mencari anak yang belum naik bis.
Nah kali ini bendera sakral ungu pun kembali saya keluarkan dan saya kibar-kibarkan tinggi-tinggi, berharap Rizki akan melihat bendera ungu yang kami kibarkan, cukup lama juga kami mencari ke berbagai sudut Jewel, namun sosok anak yang mirip Afghan tersebut belum juga ditemukan, kriing HP berbunyi kembali, dan ternyata Rizki sudah masuk ke dalam bis, rupanya bukan hilang, namun ia telat masuk karena ke toilet dulu atau menghabiskan minuman yang memang tidak boleh dibawa masuk ke bis, ada-ada saja cerita nya.
Sampai jumpa di episode berikut dengan destinasi lain yang tak kalah seru nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H