Jelajahi Malaka dengan Kapal Cruise yang Estetik dan Nyentrik
Tetap Estetis Walau Kurang Romantis
Kali ini saya akan sedikit eksplorasi mengenai perjalanan menaiki Kapal Malaka River Cruise, ya walaupun jauh dari ekspektasi yang awalnya dikira kita akan menaiki kapal pesiar yang besar ternyata salah, namun hal ini tidak mengurangi rasa senang serta estetika perjalanan kami ko di Tour Aksara kali ini.
Seperti yang sudah saya ungkap di tulisan-tulisna sebelumnya, bahwa tulisan ini merupakan rangkaian tulisan bagian dari agenda Tour Aksara yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Menulis (FIM). Nah salah satu destinasi wisata nya adalah Melaka River Cruise.
Kami datang tepat tengah hari saat itu, jadi matahari lagi panas-panasnya kan, namun tak menyusutkan niat kami untuk menuju dermaga di mana sang nahkoda menunggu penumpang memenuhi kabin pesawat, ups bukan kabin sih lebih tepatnya geladak kapal yang akan menampung kurang lebih 40 orang penumpang.
Tiket sudah dibagikan oleh pendamping lapangan kami Bang Aswan dan juga Bang Jay, namun ada sedikit drama, biasalah yang namanya kelompok tentu saja ingin bersama kelompok nya juga, kami berangkat dari Indonesia dengan beranggotakan 48 orang otomatis semua mau satu kelompok, sedangkan kapal hanya bisa menampung sekitar 40 orang penumpang.Â
Alhasil di situ kami berembug siapa yang akan terpisah dengan kelompok dan beda kapal, nah biasanya anak putri kan yang suka ribet pengen siapa dan dengan siapa, namun alhamdulillah semua bisa teratasi, ternyata apa pun itu tetap kami harus terpisah bukan hanya antara 40 dan 8 namun justru betul-betul dibagi dua, yaa alhasil kami dipecah dua kapal bercampur dengan rombongan lain yang memang masih satu agenda yakni peserta Tour Aksara dari Indonesia juga.
Kapal pertama sudah penuh, didampingi oleh Pembimbing Bu Vany, Miss L dan kurang lebih 25 anak putri anggota kelompok kami, giliran kelompok kami memasuki lambung kapal yang didesain modis dengan hiasan klasik, kursi yang nyaman dan lumayan adem dengan kibasan angin yang menyeruak dari luar kapal.Â
Saya, Pa Rosi, pa Rudi, Ustad Pian, Pa dindin selaku Kepala Sekolah, Miss Gama, dan sekitar 23 anak putra dan putri kelompok kami bercampur dengan penumpang lain nya.