Mohon tunggu...
Aisah Nurlaela
Aisah Nurlaela Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa Indonesia

Aisyah Nurlaela, mengajar bahasa Indonesia di SMP Islam Cendekia Cianju kab Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Masjid Aljabbar Kebanggan Masyarakat Jabar Mari Jaga dan Lestarikan

9 April 2023   07:08 Diperbarui: 9 April 2023   07:11 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski bukan masjid peninggalan sejarah, namun masjid yang saya kunjungi ini sangat dipenuhi sesak oleh ribuan orang yang berkunjung menyaksikan keindahan masjid yang dirancang oleh arsitektur sang Gubernur sendiri yakni Bapak Ridwan Kamil.

Masjid yang berdiri megah ini memiliki magnet yang sangat kuat menarik hati banyak jamaah untuk berkunjung dan melaksanakan salat di sana.

Selain melaksanakan ibadah salat, di sekitar masjid jamaah bisa berfoto ria bersama keluarga, rekan, sahabat maupun kerabat, karena spot-spot foto yang bagus dan terbilang banyak, membuat para jamaah merasa sayang untuk melewatkannya.

Kita mulai dari area parkir, masjid dengan luas 99m x 99  ini dikelilingi i kolam-kolam yang luas, sehingga kadang disebut juga masjid terapung.

Masjid ini memiliki proses pembangunan selama kurang lebih 7 tahun yakni mulai tahap perancangan dan penyelesaian mulai tahun 2015 sampai 2022, sampai akhirnya tahap peresmian yakni pada Bulan desember 2022, tepatnya 30 Desember 2022 diresmikan oleh arsitek sendiri yakni Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat.

Saya merasa beruntung dapat berkunjung ke masjid indah rancangan Pak Gubernur ini, tepat Bulan Januari 2023  saat itu memang penuh sesak oleh pengunjung, sehingga kita tidak bisa parkir tepat di dekat masjid, namun parkir mobil  tepat di samping rel kereta karena masjid ini berada di Jalan  Cimencrang Kecamatan Gedebage Bandung yang dilalui garis rel kereta api. Alhasil lumayan jauh kita jalan kaki untuk sampai ke depan gerbang masjid megah ini.

Masuk ke area parkir kita disambut oleh ratusan pedagang, mulai dari pedagang makanan, mainan, pakaian, pernak-pernik, bahkan peralatan dapur pun ada, pokoknya komplit banget, sehingga bisa disebut wisata religi karena selain bertujuan untuk beribadah, kita juga bisa cuci mata berwisata walaupun hanya sekadar window shoping. 

Masuk ke area beranda masjid, petugas satpam mengatur jalan nya pengunjung dengan membagi jamaah laki-laki dan perempuan untuk menuju pintu yang tepat dan khusus untuk laki-laki dan perempuan. Begitu juga dengan toilet dan tempat wudhu, dipisah antara tempat wudhu laki-laki dan perempuan, alhamdulillah sangat terkonsep dengan baik.

Di depan pelataran kita dihadapkan dengan tangga yang landai dan luas, menuju plaza masjid sebelum ke dalam masjid, kita bisa beribadah salat di plaza atau di dalam masjid. Subahaanalloh, memasuki masjid yang satu ini, seolah kita teringat akan masjid-masjid di timur tengah arsitektur nya mewah dan glamor dengan ukiran-ukiran cantik, pilar-pilar menawan dan kokoh, serta langit-langit yang teduh dan berhiaskan asmaul husna.

Hanya ada sedikit kecewa dengan perlakuan jamaah yang  agak sedikit sembarangan dalam membuang sampah, semena-mena makan di area masjid, serta kurang tertib di dalam masjid seperti dengan leluasa nya berfoto-foto padahal di depan ada orang yang sedang salat, berfoto boleh saja, namun tata tertib di dalam masjid serta sopan santun perlu dijaga juga. Bahkan karena banyak nya pengunjung, maka shaf salat agak kurang beraturan, saat itu saya melihat orang-orang ada yang salat menghadap kiblat dan ada juga yang sedikit menyamping  karena terburu-buru ingin mengikuti imam, sehingga jamaah di belakangnya mengikuti shaf yang salah, wallohu alam, semoga Allah mengampuni ketidak tahuan nya.

Semoga masjid ini tertata dengan baik, jamaah semakin disiplin dan mentaati peraturan dengan baik agar masjid bisa berfungsi sebagaimana mestinya, tempat ibadah yang aman, nyaman, khusuk, tertib dan kondusif.

Mari jaga masjid  karya indah dari Pak Gubernur ini agar lestari dan dinikmati anak cucu kita kelak untuk menyebarkan Islam yang Rahmatan Lil alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun