Ramadhan bagi umat islam sangat bermakna, selain rutinitas kewajiban yang harus dijalankan, Ramdhan juga menjadi momentum bagi setiap keluarga untuk berkumpul dan bernostalgia.
Ramadhan merupakan bulan dilipatgandakan nya pahala untuk ibadah yang dilakukan di bulan ini, maka dari itu, makna Ramadhan sangat penting, bukan berarti di bulan-bulan selain kita tidak perlu meningkatkan amal ibadah, namun kita gunakan kasih sayang yang Allah berikan, kita gunakan kesempatan yang Allah berikan seluas-luasnya untuk bekal kita hidup di dunia dan bekal kita pulang ke kampung akhirat kelak.
Betapa ruginya diri kita jika tidak menggunakan kesempatan yang baik ini untuk fastabiqul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Berlomba menabung amal sebanyak-banyaknya, berlomba mencari rahmat dan keridhoan Allah SWT.
Makna Ramadhan yang penulis rasakan saat ini adalah nostalgia dan momentum untuk terus dan terus bersyukur kepada Allah SWT, bagaimana tidak, jika di tahun sebelumnya saya tidak bisa maksimal beribadah di bulan Ramadhan karena qodarulloh, pada Ramadhan tahun lalu, tepatnya Ramadhan 1443 Hijriyyah, saya mengalami kecelakaan atau musibah jatuh dari sepeda motor sehingga mengalami patah tulang lengan, Tepat 10 hari menjelang hari raya Idul Fitri, alhasil saya tidak bisa maksimal dalam menjalankan ibadah puasa karena sakit yang luar biasa, harus dirawat di rumah sakit dan bolak-balik berobat ke ahli patah tulang.
Saat itu saya merasakan betapa nikmatnya disayang Allah, hikmah yang saya dapatkan saya bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah, bertaubat, berdzikir, dan bersujud mohon ampun dengan tangan yang tak berdaya, jangankan untuk bekerja, memasak, mencuci, bergerak pun luar biasa sakitnya.
Ramadhan 1444 H ini saya gunakan sebaik-baiknya untuk menambal semua kekurangan dan kealfaan, sekaligus mengenang masa-masa sulitnya beribadah shalat saat itu, tidak bisa shalat sambil berdiri, sambil duduk pun payah, Subhanalloh.
Berawal saat saya dan suami berencana untuk mengikuti acara buka bersama di rumah rekan sejawat, namun Allah berkehendak lain, di tengah jalan saya mengalami kecelakaan seperti apa yang saya sampaikan di atas.
Intinya makna Ramadhan itu sungguh luar biasa, momentum untuk beribadah, panen pahala, sarana bertaubat, bermuhasabah diri, bersilaturahmi dan memperbaiki komunikasi dengan keluarga, sahabat serta kerabat.
Sungguh luar biasa nikmat ibadah di bulan suci Ramadhan ini, saya sendiri merasa betul-betul merasakan indahnya beribadah ini.
Terima kasih Allah, telah mempertemukan kembali  saya dengan Bulan Ramadhan, bulan berkah penuh rahmah, Ramadhan Kariiim kurindukan selalu.