Karya sastra Brahmanto Anindito, Novel Satin Merah, yang dibuat bersama Rie Yanti. Novel itu menceritakan perjuangan tokoh perempuan di berbagai bidang, bidang pendidikan, politik, sosial, dan ekonomi. Lina dan Nadya, dua tokoh utama perempuan di novel ini.
Feminisme liberal menginginkan kebebasan perempuan dari peran gender yang opresif yaitu peran- peran yang hanya digunakan sebagai alasan serta pembenaran dalam memberikan tempat yang lebih rendah dan bahkan tidak memberikan ruang sama sekali.Â
Ada banyak bentuk perjuangan konsep feminisme liberal, yaitu perjuangan bidang pendidikan, politik, sosial, serta ekonomi.
Nadya, tokoh dengan karakter semangat yang membar, ambisius, dan pantang menyerah untuk mendapatkan pengakuan sebagai siswa teladan.
 Selain itu, Lina, tokoh perempuan lainnya yang juga memiliki jiwa semangat dan pekerja keras intuk menjadi perempuan terdidik dengan melanjutkan kuliah di luar negeri sambil bekerja sebagai intelijen budaya agar kebudayaan di Indonrsia tetap Lestari dan tidak diambil hal oleh pihak lain, khususnya pada Sastra Sunda.
Kedua perempuan tesebut sama-sama berjuang di bidang pendidikan untuk dapat membuktikan bahwa perempuan dapat berhasil menyelesaikan pendidikan jika ada kesempatan yang kesetaraan dengan laki-laki untuk mengembangkan kapasitas nalar dan moralnya.
Di bidang pendidikan, Nadya tiada henti memperjuangkan hak pilihnya dalam memilih konsep penerbitan novelet yang diinginkan agar menjadi novel best seller. Tak hanya itu, Nadya menjual novelet nya hanya menggunakan jasa distributor yang dibantu oleh Lina.Â
Dikutip dari jurnal, Sumber: Isnaini, U., Ratih, R., & Diana, P. Z. (2020). Perjuangan Tokoh Perempuan dalam Novel Satin Merah Karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti, STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 135-146, "Di bidang ekonomi, dua kutipan Nadya memiliki keuletan melakukan perjuangan dalam mempromosikan dan berusaha menjual noveletnya yang berjudul Tetes Hujan. Perjuangan dalam memperoleh penghasilan juga dilakukan Nadya dengan sistem penjualan online dan menitipkan bukunya di toko buku. Lalu Lina melakukan perjuangan dalam bidang ekonomi dengan bekerja keras sebagai dosen dan pembicara seminar. Penghasilan Lina tersebut digunakan untuk menafkahi dan menyekolahkan anak jalanan yang ditampungnya. Kedua tokoh perempuan dalam novel Satin Merah telah menunjukkan dirinya mandiri secara ekonomi dan mendapat pengakuan sosial. Bahkan Lina memberikan sebagian penghasilannya bagi masyarakat yang kurang mampu sebagai bentuktanggung jawab sosialnya.".
Kesimpulan perjuangan tokoh perempuan Lina dan Nadya dalam Novel Satin Merah karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan