Mohon tunggu...
ais
ais Mohon Tunggu... Model - Model

tidak ada kata yang tidak mungkin, sebelum kamu mencobanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Pak Syaifullah, SE., M.Ec., Ph.D.

22 November 2022   11:24 Diperbarui: 22 November 2022   11:27 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi Pak Syaifullah

BIOGRAFI PAK SYAIFULLAH, SE., M.Ec., Ph.D.


Pak Syaifullah ini adalah seorang Direktur Manajemen Industri beliau kuliah S1 di sebuah untiversitas western Australia dengan jurusan ekonomi keuangan dan kuliah S2 di universitas Australia Barat dengan jurusan magister ekonomi. Lalu beliau juga kuliah S3 di universitas syiah Kuala, Aceh, Indonesia.
Beliau tinggal di Swadaya, duren sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Beliau lahir pada tanggal 7 Oktober 1971.
Pak Syaifullah memiliki suatu pengalaman kerja sebagai kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif Republik Indonesia/dinas pariwisata dan ekonomi kreatif Republik Indonesia.
Beliau menjadi direktur manajemen industry pada tanggal 22 September sampai sekarang, direktur aplikasi digital, games, televise, dan radio pada Juni 2021-Sep 2022 direktur industry kreatif film, televisi dan animasi pada Feb 2020-Jun 2021,
Dan sebagai direktur akses keuangan non-perbankan pada Okt 2019-Feb 2022. Dan masih banyak lagi pengalaman kerjanya.
Oiya pak Syaifullah memiliki suatu pelatihan yang terkait yaitu Latihan EWS. Pelatihan STI-IMF, Singapura pada Sep-Okt 2013 dan Pelatihan Regional ADB Tentang Pemantauan Ekonomi dan Keuangan, Manila  pada Februari-Maret 2005.

Upaya menggerakkan ekonomi kreatif terus dicoba Departemen Pariwisata serta Ekonomi Kreatif( Kemenparekraf) dengan bermacam- macam metode. Terkini, Kemenparekraf bekerjasama dengan Lembaga Manajemen Peninggalan Negeri( LMAN)---Special Mission Vehicle( SMV) Departemen Keuangan---mendirikan Rumah Tutur buat komunitas pelakon ekonomi kreatif di Indonesia.

Rumah Tutur tersebut menggunakan peninggalan negeri berbentuk gedung lama di Jalur Panglima Polim Raya No 20, Jakarta Selatan. Semenjak 1 Desember 2021, Rumah Tutur secara formal dikelola Pemerintah lewat Kemenparekraf dengan jangka waktu pemanfaatan 5 tahun. Rumah Tutur diharapkan hendak jadi lokomotif penggerak ekonomi kreatif sekalian pusat ekosistem industri kreatif.

Ke depan, rumah tutur yang akan di fungsikan sebagai pusat tempat workshop, inkubasi, dan edukasi masyarakat untuk mengembangkan suatu industri kreatif. Direktur aplikasi, permainan, tv, dan radio kemenparekraf, Syaifullah Agam yang menyatakan, keberadaan Rumah Tutur hendak mendigitalisasi cerita rakyat, pasar tutur( UMKM marketplace) serta ekosistem kreatif yang lain.

Lalu pak Syaifullah Agam mengatakan
" Gedungnya (Rumah Tutur) dikasih Kementerian Keuangan. Lalu kita akan bikin sebuah pilot project dengan membangun creative space atau creative hall yang dapat jadi tempat pengembangan kreativitas secara mandiri," kata Syaifullah Agam kala diwawancarai oleh Gatra. com di kawasan Senayan, Jakarta pada hari Selasa 23/ 8.

Keberadaan Rumah Tutur yang akan diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan aset negara untuk mendukung suatu pemberdayaan ekonomi kreatif secara jangka panjang.

Salah satu target yang akan membidik dari keberadaan rumah tutur yaitu dengan membudayakan ekosistem story nomics yang pada akhirnya akan mendorong penciptaan hak kekayaan intelektual dan inkubasi kreatif dalam pengembangan produk unggulan. Penanaman rumah tutur juga didasarkan pada pondasi kuat bangsa Indonesia yang lekat dengan budaya lisan.

" Kenapa dinamakan Rumah Tutur? Tutur itu kan bercerita, di Indonesia itu kuat banget yang namanya seni bertutur. Wayang itu seni bertutur. Wayang itu sendiri bertutur, gurindam, pantun, dan hampir semua seni bercerita. Tapi itu sudah hampir hilang, siapa sih yang suka dengan wayang, paling orang- orang dulu," jelas pak Syaifullah.

Karena itu sendiri pihaknya berinisiasi untuk membangun komunitas yang dapat membudayakan seni bertutur. " Dengan adanya seni bertutur ini kita bisa tahu banyak, tentang setiap wilayah yang dimilikinya. Tradisi itu sendiri diangkat dalam program yang namanya The House of Story Telling atau Rumah Bercerita. Jadi kita mau mengangkat cerita-cerita yang kuat dari daerah atau urban legend yang bisa membantu kita untuk menjaga karakter bangsa." Ucapnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun