Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan tahun 2023 telah mencapai 278,69 juta jiwa. Angka tersebut mengalami peningkatan sekitar 1,05% jika dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya (Annur, 2023). Tidak hanya mempunyai jumlah penduduk banyak, Indonesia juga mempunyai lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Hal ini tentu berdampak pada perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh masyarakat di berbagai daerah. Apabila ditelisik secara lebih mendalam, perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh masyarakat ini sedikit banyak dipengaruhi oleh adat istiadat, budaya, lokasi geografis, dan lain sebagainnya. Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi seluruh Masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mengingat banyaknya perbedaan yang ada.
         Pada dasarnya, persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia sendiri telah ada sejak zaman penjajahan. Di mana, seluruh lapisan Masyarakat di berbagai daerah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memberikan perlawanan pada para penjajah yang datang untuk menguasai Indonesia. Perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat ini pun tidak percuma. Pasalnya, Indonesia berhasil meraih kemerdekaan dan mengusir para penjajah untuk keluar dari Indonesia. Adanya perjuangan dan perlawanan dari seluruh masyarakat Indonesia ini tentu perlu mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya, yakni dengan memberikan julukan pahlawan. Pahlawan sendiri menggambarkan seseorang yang mempunyai jiwa pejuang yang tinggi, gagah, berani, dan rela berkorban demi membela kebenaran, dalam hal ini yaitu membela Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, tanpa adanya kegigihan dari masyarakat untuk memberikan perlawanan, Indonesia tidak akan memperoleh kemerdekaannya dan barangkali sampai sekarang masih dijajah oleh bangsa asing.
         Dalam rangka memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para pahlawan yang gugur saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, masyarakat di berbagai wilayah mengadakan perlombaan dan semarak dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tahunnya, masyarakat selalu antusias dalam menyambut hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Tingginya antusias dari masyarakat ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan, contohnya memasang bendera merah putih dan menghias lingkungan rumah mereka dengan sangat meriah. Hal ini dilakukan oleh masyarakat untuk menunjukkan adanya rasa hormat, bangga, dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam mencapai kemerdekaan. Tidak hanya itu saja, antusias yang dimiliki oleh masyarakat ini juga dapat dilihat dari keikutsertaan mereka di berbagai perlombaan yang diselenggarakan.
         Perlombaan yang dilakukan dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke 78 ini tidak hanya menyasar pada satu kelompok tertentu saja, tetapi seluruh kelompok usia mulai dari anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan lansia. Adapun lomba yang sering diselenggarakan dalam acara ini, yaitu makan krupuk, lomba cerdas cermat kebangsaan, lomba kelereng, voli, dan lain sebagainnya. Meskipun demikian, seiring dengan berkembangnya zaman lomba-lomba yang dilaksanakanpun juga terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada, salah satunya yaitu lomba balap karung dengan menggunakan helm.
         Dengan adanya kemudahan informasi yang berkembang sekarang, seluruh perlombaan maupun acara yang dilaksanakan oleh masyarakat dapat disebarluaskan melalui sosial media yang ada, sehingga semakin banyak pihak yang dapat mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Dapat dilihat bahwa beberapa minggu lalu, di berbagai macam media sosial, entah itu Instagram, Twitter, Tiktok, Facebook, dan lain sebagainnya banyak sekali unggahan dari masyarakat tentang semarak dan perlombaa dalam menyambut hari kemerdekaan. Pelaksanaan dari semarak dan lomba ini tidak hanya diramaikan oleh masyarakat di sekitar lingkungan rumah saja, tetapi juga tempat kerja, instansi pemerintah, bahkan selebriti yang mempunyai banyak pengikut di mesia sosial. Diselenggarakannya perlombaan dan semarak dalam menyambut hari kemerdekaan ini menunjukkan bahwa seluruh masyarakat masih mempunyai jiwa nasionalisme dan semangat yang tinggi dalam menyambut hari kemerdekaan. Kemudian, adanya teknologi juga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk membagikan keseruannya pada berbagai macam perlombaan yang dilakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perkembangan teknologi dan zaman tidak merubah sikap masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H