Mohon tunggu...
Ai Rosita
Ai Rosita Mohon Tunggu... Relawan - Menjadi seseorang yang memiliki arti dan berguna untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitar

Orang yang merasa kesepian dan tidak memiliki arti, mencoba menyelami sedikit arti dalam dirinya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masa Putih Biru

28 September 2023   19:03 Diperbarui: 28 September 2023   19:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear diary,

Hari ini aku ingin melanjutkan ceritaku di masa putih biru. Banyak kenangan indah yang kualami di masa putih biru. Aku bertemu dengan para sahabatku di masa itu.

Aku masuk kelas 1B, satu kelas diisi dengan 25 orang anak. Teman sebangkuku bernama Lela Sari, seorang gadis manis mirip orang India. Dia anak piatu, ibunya meninggal ketika dia SD. Dia anak bungsu, tinggal bersama ayahnya, neneknya dan juga kakaknya. Dia dan kakaknya beda 2 tahun. 

Sahabatku ini agak sedikit tomboy, dia suka menulis puisi.  Aku sering main ke rumahnya begitupun dia suka main juga ke rumahku. Dan ternyata pas main ke rumah, aku baru tahu kalau kami masih ada ikatan saudara.

Aku dan dia hanyaa satu tahun berada di kelas yang sama. Tapi persahabatanku masih terus berlanjut.

Saat upacara bendera hari Senin, aku selalu ditugaskan untuk menjadi pembaca do'a. Teman-temanku bilang kalau aku yang membaca do'a bikin terharu dan merinding jadilah aku seolah-olah menjadi spesialis pembaca do'a saat upacara bendera.

Padahal aku ingin sekali menjadi pembawa acara saat upacara karena aku suka dengan pembawa acara pada 17an di istana. Makanya klo 17 Agustus setelah upacara selesai aku akan langsung pulang biar bisa nontk  pengibaran bendera di Istana Merdeka.

Aku senang melihat para paskibraka yang dengan gagah mengibarkan bendera dan paling senang mendengar suara pembawa acaranya. Makanya pengen banget jadi pembawa acara pas upacara hari Senin tali nggak pernah kesaampaian.

bersambung....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun