KASUS tabrakan maut di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Selasa 20 Januari 2015 malam, yang melibatkan sejumlah kendaraan dan menewaskan empat orang, kembali mencuatkan istilah Lysergic acid diethylamide (LSD).
Salah satu jenis psikotrapika tersebut dipastikan Polisi telah dikonsumsi oleh Christopher Daniel Sjarif, sopir Outlander penyebab kecelakaan maut. Menurut keterangan Polisi, Christopher memakai LSD sekitar pukul 16.30 WIB, dan kecelakaannya terjadi pada pukul 20.00 WIB, atau kurang lebih tiga setengah jam setelah Christopher mengkonsumsi LSD.
LSD sendiri merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi. Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau lupa ingatan.
Menurut Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumirat Diwyanto, narkotika yang termasuk golongan I tersebut bisa menimbulkan 4 efek bila dikonsumsi.
Pertama, bisa menimbulkan sifat halusinasi yaitu terjadinya disorientasi ruang dan waktu. Pemakai tidak bisa membedakan mana ruang dan waktu, siang, atau sore.
Kedua, bisa mengakibatkan disorientasi jarak. Sehingga pengguna tidak bisa mengenal jauh atau dekat.
Ketiga, pengguna LSD juga akan mengalami mispersepi panca indera. Panca inderanya tidak akan berguna maksimal.
Keempat, akan mengalami mispersepi pada pendengaran. Pengguna akan merasa telinganya selalu ada yang membisiki.
LSD memang bukanlah narkotika jenis baru, namun di Indonesia kasusnya tak banyak ditemukan, karena relatif kurang populer. Jenis psikotropika ini justru populer di era '60-an atau pada masa generasi bunga (flower generation).
Berbicara tentang LSD, grup band legendaris asal Liverpool, The Beatles juga pernah merasakan imbasnya. Salah satu lagu mereka yang berjudul 'Lucy in the Sky with Diamonds' pernah menjadi polemik di Inggris dan dilarang diputar di radio BBC karena dianggap sebagai 'lagu kebangsaan' untuk para pemakai obat-obatan terlarang di dekade 1960-an.
Penyebabnya, lagu yang terdapat di album Sgt. Pepper's Lonely Heart Club Band ini diyakini bercerita tentang LSD. Dan memang, entah disengaja atau tidak, LSD memiliki singkatan yang sama dengan judul lagu ini.
Apalagi, pada tahun 1966 di Inggris memang sangat terkenal dengan sebutan Summer of Love, yaitu munculnya kaum Hippies, di mana peredaran obat-obatan terlarang merajalela di kalangan masyarakat.