Mohon tunggu...
Panji Arimurti
Panji Arimurti Mohon Tunggu... Lainnya - Britpop's lover

Britpop's lover

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dari Libero menjadi Playmaker, Jokowi tiru Matthaus dan Beckenbauer

14 Januari 2015   01:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DI setiap cabang olah raga beregu yang membutuhkan taktik untuk memenangkan pertandingan, posisi seorang playmaker sangatlah vital. Di sepak bola kita mengenal nama Xavi Hernandez sebagai playmaker timnas Spanyol dan Barcelona, di cabang bola basket kita mengenal nama Magic Johnson, playmaker legendaris Los Angeles Lakers, sementara di bulu tangkis ada nama Rexy Mainaki. Di cabang bola voli juga ada pemain yang betugas sebagai playmaker, posisinya disebut tosser.

Posisi playmaker ataupun tosser adalah jantung sebuah tim. Lewat aksi merekalah bentuk irama permainan tim diatur. Lewat mereka pulalah para penyerang-penyerang haus gol ataupun para “tukang smash” (spiker) bisa mencetak gol ataupun angka. Para playmaker itu mampu memberikan umpan serta operan yang mudah dan gampang dieksekusi oleh para penyerang maupun spiker.

Ke mana arah bola akan ditempatkan dan juga siapa yang harus mengeksekusinya, sepenuhnya adalah keputusan para playmaker.  Karena di tangan merekalah nasib permainan sebuah tim berjalan.

Selain playmaker, peran libero di cabang sepak bola dan bola voli atau peran seorang center di cabang bola basket juga sangat vital. Tugas mereka yaitu menghalau setiap serangan yang dilancarkan lawan sangatlah penting. Dibutuhkan ketelitian dan juga stamina yang kuat bagi para pemain di posisi ini.

Berbicara tentang posisi playmaker dan libero, ada beberapa pesepakbola yang bisa memainkan kedua posisi tersebut dengan sama baiknya. Beberapa diantaranya adalah Lothar Matthaus dan Franz Beckenbauer. Kebetulan, keduanya sama-sama membela timnas Jerman dan Bayern Muenchen. Walaupun bermain sebagai pemain bertahan, keduanya adalah otak permainan bagi timnya saat itu.

Dan, peran itulah yang kini coba dimainkan oleh presiden Joko Widodo terkait ditetapkannya calon Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK. Jokowi yang saat menunjuk Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kapolri berperan sebagai libero dengan bertahan dengan segala kritikan dan tudingan, ternyata mampu berubah menjadi playmaker dengan bermain cantik dan sukses mengendalikan permainan.

Perubahan posisi dari libero menjadi playmaker terlihat jelas ketika Jokowi menjawab semua kritikan dan juga tudingan. Beberapa pertahanan Jokowi menahan serangan diantaranya adalah "Saya menggunakan hak prerogatif saya." atau "Saya berdasarkan usulan dari Kompolnas."

Banyak pihak yang menilai, Jokowi akan kebobolan jika bermain dengan cara bertahan seperti itu. Tidak ada aksi atau jawaban yang bisa membuat serangan berhenti, diyakini akan membuat Jokowi kekalahan.

Namun di saat serangan semakin bertubi-tubi, sementara dia harus berposisi sebagai satu-satunya penahan serangan, Jokowi bertranformasi seperti Matthaus dan Beckenbauer. Dia yang tadinya hanya bermain bertahan langsung merubah permainannnya. Tanpa disadari sang pelatih yang menginstruksikannya untuk pemain bertahan, Jokowi ternyata melepaskan umpan-umpan ciamik yang langsung membuat lawan keder.

Dan salah satu strateginya yang tidak terbaca oleh lawan adalah dengan tetap keukeuh mencalonkan Budi Gunawan. Semua terbuai dengan permainan Jokowi yang dianggapnya teledor dan gampang dibobol. Padahal tanpa disadari, sebuah umpan manis telah dilepaskannya untuk para penyerang dang spiker-nya. Umpan yang manis dan ciamik itupun langsung disambar oleh KPK dengan tanpa ampun menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka.

Dalam pertahanannya, Jokowi ternyata tetap mendengarkan cemoohan lawan dan juga suporter sendiri. Dalam pertahanannya, Jokowi ternyata menyimpan strategi untuk menjatuhkan lawan. Dalam pertahanannnya, dia ternyata mampu memenangkan pertandingan tanpa membuat pelatih menyalahkan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun