Mohon tunggu...
Panji Arimurti
Panji Arimurti Mohon Tunggu... Lainnya - Britpop's lover

Britpop's lover

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amankan Keunggulan, Jokowi Bermain 'Parkir Bus'

17 Januari 2015   04:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:59 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah melepaskan umpan ciamik yang langsung disambar oleh KPK, Jokowi kembali bermain rapat menjaga pertahannya agar tidak kebobolan. Taktik 'Parkir Bus' yang biasa dipakai tim-tim Eropa kala berhadapan dengan Barcelona pun ikut dipakai oleh Jokowi.

Untuk sementara, mengamankan keunggulan memang menjadi pilihan terbaik bagi Jokowi dibandingkan jika harus bermain terbuka dan menekan. Dengan serangan lawan yang mengunakan taktik tiki-taka ala Barcelona, sulit rasanya bagi Jokowi untuk bermain terbuka dan menyerang. Apalagi, lawan menyerang dengan kekuatan penuh dari semua penjuru. Tidak hanya lewat dua striker lawan yang ganas, barisan gelandang mereka pun sangat jahil bermain keras yang tujuannya untuk memancing Jokowi terkena kartu merah.

Dalam keadaan yang terus ditekan, Jokowi memilih bermain tenang. Sorakan suporter yang menuntut untuk bermain terbuka dan menyerang pun dihiraukannya. Menjaga dan mengamankan semua lini lebih dipilih Jokowi untuk tetap menjaga keunggulan.

Dengan sisa waktu yang masih panjang, Jokowi ingin membuat lawan jengkel dengan pertahanannya yang ketat. Tidak ingin membuat sedikit kesalahan, Jokowi kini harus menuruti instruksi sang pelatih. Sementara, sang striker, KPK, tetap dipertahankan di depan sendirian, sambil menunggu serangan balik dan juga umpan ciamik dari Jokowi.

Jokowi sebenarnya bisa saja bermain sedikit maju dengan kembali berperan menjadi seorang playmaker, namun hal itu terlalu riskan. Karena jika dia maju, pertahanannya akan terbuka, sementara anak buahnya tidak ada yang tangguh dalam bertahan. Apalagi jika dia memutuskan bermain menyerang, hanya dirinya dan sang striker-lah yang mampu bermain fit. Dan itu akan gampang sekali dihajar oleh bek-bek lawan.

Dengan waktu yang terus berjalan, kubu lawan pun semakin cemas. Jangankan untuk menyamakan kedudukan, berbalik unggul pun rasanya sangat sulit dengan pertahanan Jokowi yang ketat dan susah ditembus. Hanya bermain kasarlah yang kini bisa mereka mainkan, sambil berharap Jokwoi terpancing ikut bermain kasar.

Tapi Jokowi sekali lagi membuktikan kalau dirinya bukan anak kemarin sore yang baru mengenal taktik memenangkan sebuah pertandingan. Tidak sampai lima tahun bisa menjabat ban kapten, salah satu bukti kalau Jokowi seorang pemain yang berbakat.

Dan jika sampai akhir waktu pertandingan kubu lawan tidak bisa menyamakan kedudukan, Jokowi bisa memenangkan pertandingan dengan cantik dan bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun