Mohon tunggu...
Panji Arimurti
Panji Arimurti Mohon Tunggu... Lainnya - Britpop's lover

Britpop's lover

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Selamat Ulang Tahun, John...

9 Oktober 2015   09:47 Diperbarui: 9 Oktober 2015   14:43 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEBAGAI salah satu musisi  legendaris yang pernah ada, nama John Winston Lennon nampaknya tak  akan pernah lekang oleh waktu.  Meski hampir 35 tahun sejak akhir  hayatnya pada Desember 1980, nama  pentolan grup band legendaris The  Beatles tersebut selalu ada di dalam hati para penggemarnya.

Selasa 6 Oktober 2015, atau tiga hari jelang peringatan ulang tahun John Lennon, sekitar 2.000 penggemar Lennon berkumpul Central Park, New York untuk  membentuk rantai manusia dengan lambang simbol perdamaian. Aksi yang diprakarsai oleh janda  mendiang Lennon, Yoko Ono  tersebut dilakukan untuk  memperingati hari ulang tahun  John Lennon, yang jika masih  hidup akan berulang tahun ke-75  pada 9 Oktober.

Central Park sendiri menjadi  tempat ketika Lennon tewas  setelah ditembak lima kali dari  belakang oleh Mark David Chapman  pada 8 Desember 1980.  Rumah  Lennon saat itu, Dakota Building  berlokasi persis di depan Central  Park.

Berbicara tentang Lennon  sepertinya tidak akan pernah ada  habisnya. Bukan hanya soal lagu-lagu ciptaannya yang menjadi maha karya hingga saat ini, namun juga soal aksi-aksi sosialnya dalam menyuarakan perdamaian.

Lagu 'Imagine' misalnya. Lagu yang menyuarakan keprihatinan Lennon atas kondisi dunia yang  penuh dengan peperangan ini telah  menjadi hits di seluruh dunia.  Lirik lagunya yang lantang  menyuarakan kepada warga dunia  untuk hidup dalam perdamaian,  tanpa perang ini membuat  merinding siapapun yang  mendengarnya.

Bahkan mantan presiden AS Jimmy  Carter pernah mengatakan  kekagumannya atas salah satu maha  karya Lennon untuk dunia ini.  "Di banyak negara di seluruh  dunia, saya dan istri saya telah  mengunjungi sekitar 125 negara- kita dapat mendengar lagu imagine hampir sama seringnya dengan lagu kebangsaan," ucap Carter.

Lagu yang pada tahun 2004 oleh majalah Roolingstone dipilih  sebagai lagu ketiga terbaik  sepanjang masa ini juga menjadi  simbol protes Lennon dalam menentang kebijakan pemerintah AS di perang Vietnam.

Kontroversi
Bukan John Lennon namanya jika  hidupnya tidak penuh dengan kontroversi. Selepas bubarnya The Beatles, Lennon memang mengubah  gaya musiknya. Lagu-lagu yang diciptakannya lebih banyak berisi tentang politik dan juga protes.

Album 'Sometime in New York City'  yang dibuatnya pada 1972  misalnya. dalam lagu-lagu di album ini John Lennon menyuarakan  masalah diskriminasi pemerintah  AS atas warga di luar AS dalam  mendapatkan izin tinggal.

Akibat aksinya ini, nama John  Lennon dimasukkan dalam blacklist negara AS oleh Richard Nixon,  presiden AS kala itu. Namanya baru pulih dan kemudian  bisa sah menjadi warga AS setelah  Nixon turun dari kursi presiden  dan digantikan oleh Gerarld Ford.

Namun dari sekian kontroversi,  aksi mengembalikan medali penghargaan MBE (Member of British empire) mungkin menjadi
yang 'terkeren'. Medali yang  diberikan Ratu Elizabeth pada 26 Oktober 1965 di Istana Buckingham itu dikembalikan John Lennon sebagai bentuk protesnya karena keikutsertaan Inggris dalam perang di Nigeria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun