Mohon tunggu...
Airlanda Umaranti
Airlanda Umaranti Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Penulis Buku: Kaya Dengan Menghabiskan Gaji Perencana Keuangan Independen dari Sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Modal Usaha Untuk Buah Hati

24 Februari 2014   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just Alvin (Metro TV, Minggu, 23 Februari 2014) dengan bintang tamu artis Sophia Mueller (Latjuba). Pada Alvin Adam, Sophie bercerita tentang pecakapannya dengan Eva (anak perempuannya dari pemusik Indra Lesmana), tepatnya bisa dilihat pada videonya. Intinya seperti ini :

Eva : Mama, aku bingung mau kuliah Psikologi atau Musik?

Sophie : Apa passion mu?

Eva : Musik, tapi kalau di music saat tua aku makan apa?

Sophie : Wah keluar Indonesia nya

Walaupun jaman sudah berubah dimana banyak orang yang mulai melihat passion sebagai alasan untuk menuntut ilmu dan bekerja. Tapi masih banyak orang Indonesia yang tetap memilih kuliah di jurusan-jurusan mainstream (misal kedokteran, teknik, ekonomi, dll) dengan alasan lapangan kerja luas.

Mengapa demikian? Mungkin salah satu alasan karena negara kita bukan welfare state. Sehingga tidak ada jaminan pengangguran sampai seseorang mendapat pekerjaan.

Nah, bagaimana bila passion buah hati bukan pada jurusan mainstream yang diketahui lapangan kerja yang sempit, sehingga orang tua khawatir kelak akan mendapatkan kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Ada tiga keadaan. Yang pertama, anak mau menerima petunjuk orang tua dengan senang hati. Kedua, anak terpaksa mengikuti petunjuk orang tua, sehingga ia kuliah dengan berat hati. Dan yang ketiga, orang tua mengalah mengikuti kehendak anak. Yang terakhir ini mulai banyak diikuti oleh orang tua saat ini.

Namun demikian, kekhawatiran orang tua tetap masih tinggi. Jika demikian, hal yang bisa dilakukan sebagai orang tua adalah tetap memberikan pendampingan dengan mengenalkan kepada kompetensi-kompetensi tambahan sebagai alternatif jika passion yang diikuti anak tidak bisa membantu finansial keluarganya kelak. Ada sebagian yang menganjurkan untuk mengambil kuliah lain seperti bisnis dan manajemen sebagai bekal mereka bila ingin berbisnis.

Karena bisa jadi setelah lulus kuliah sesuai passion, anak sulit mendapatkan kerja. Atau yang sudah bekerja sesuai passionnya, karir tidak panjang. Misal, memilih sebagai pemain bola, biasanya sebelum usia 40 tahun sudah selesai kariernya. Berarti dia harus menyiapkan pekerjaan setelah usia 40 tahun. Dengan kompetensi tambahan tersebut, kelak bisa menjadi pelatih, presenter olah raga, berbisnis atau membuka usaha.

Orang tua bisa membantu dengan menyiapkan modal usaha. Cara yang paling mudah berinvestasi di reksadana saham. Semakin awal melakukan investasi di reksadana akan semakin ringan. Lebih baik lagi jika sejak kelahiran anak, orang tua sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan di atas.

Mari kita hitung berapa dana yang harus disiapkan. Jika orang tua ingin menyiapkan modal usaha untuk buah hati sebesar Rp 200 juta, dan akan diberikan 25 tahun kemudian. Dengan inflasi 10% per tahun, 25 thn kemudian Rp 200 juta setara dengan Rp 2 Milyard. Bila berinvestasi di reksadana saham dengan potensi return 25% per tahun maka untuk mendapat uang Rp 2 Milyard harus berinvestasi setiap bulan selama 25 tahun sebesar Rp 94.000. Sangat ringan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun