Mohon tunggu...
AIRIEL
AIRIEL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

topik yang menarik menurut saya adalah sejarah, ekonomi dan kepercayaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Golden Age of Islam pada Masa Harun al-Rasyid

24 Mei 2024   14:35 Diperbarui: 24 Mei 2024   14:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah mencatat sebelum Eropa memimpin peradaban dunia dengan segala kemajuannya, Islam telah lebih dahulu memulainya The Golden Age of Islam (zaman keemasan Islam) pada saat Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini berkuasa tahun 132-656 Hijriah atau 750-1258 Masehi, para khalifah berhasil membawa dinasti Abbasiyah ke gerbang keemasan peradaban Islam, yang mampu memimpin peradaban dunia selama berabad-abad.

Harun Ibn Muhammad Ibn Abi Ja'far al-Manshur adalah khalifah kelima dinasti abbasiyah, beliau merupakan putra dari Muhammad Ibn Ja'far al-Manshur yang dikenal khalifah al-Mahdi. Yusuf Qardhawi menyebut Harun al-Rasyid selain al-Manshur dan al-Ma'mun yaitu khalifah yang cerdas dan kuat dalam dinasti Abbasiyah. Harun al-Rasyid menduduki tahta pada umur 25 tahun menggantikan saudaranya al-Hadi yang wafat, usia yang muda ini menjadi faktor keberhasilan Harun al-Rasyid membawa dinasti abbasiyah e zaman keemasan. 

Harun al-Rasyid adalah khalifah yang paling dihormati, alim dan dimuliakan sejak menjadi khalifah, Ibukota Baghdad mencapai puncak kejayaannya, di dalam kota baghdad dibangun taman-taman kota yang indah, saluran-saluran air. Baghdad adalah pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan dunia, banyak mahasiswa dari Eropa dan belahan dunia lain belajar di perguruan tinggi yang didirikan umat Islam.

Dinasti Abbasiyah merupakan zaman kemajuan Ilmu yang tidak terbatas dan segala cabang ilmu pengetahuan, ilmuwa-ilmuwan besar pada saat itu Ibn Hayyan, Ibn Haitsam, al-Biruni, al-Razi, Ibn Sina, al-Zarawi, al-Khawarizmi, Ibn Nafis, Ibn Rusyd, dan lainnya, terdapat juga ulama-ulama terkenal dalam ilmu tertentu, seperti Harun bin Musa Al-Basri (ahli ilmu qiraah) Ibn Jarir al-Thabari (ahli tafsir) Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, an-Nasai (ahli hadist) serta Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal.

Khalifah Harun Al-Rasyid memang dikenal mempunyai perhatian lebih ke ilmuwan dan budayawan, beliau mengumpulkan mereka untuk kebijakan yang akan diambil pemerintah, perhatiannya ke ilmu pengetahuan juga besar, banyaknya proyek-proyek penerjemahan buku-buku dari berbagai bahasa ke dalam bahasa Arab. Pada masa itu ada tiga tokoh hebat fiqh Islam yaitu Imam Malik bin Anas yang juga guru fiqh, Imam Muhammad bin Idris as-Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal.

Banyak riwayat dan cerita-cerita yang dikarang orang untuk membuktikan zaman keemasan peradaban dinasti abbasiyah diantaranya adalah dongeng 1001 malam yang terkenal.

Dikisahkan khalifah Harun al-Rasyid sampai menyantuni para narapidana dengan memberikan mereka makanan yang cukup dan pakaian untuk musim panas dan dingin yang dianggarkan dari Baitul Mal, kejayaan tersebut berlangsung hingga ke anaknya Al-Ma'mun, didirikannya perpustakaan yang diberi nama Baitul Hikmah sebuah perpustakaan raksasa, sekaligus pusat kajian ilmu pengetahuan dan peradaban terbesar pada masa itu.

Pada masa pemerintahannya bahkan sangat sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infaq, dan shadaqah karena tingkat kemakmuran penduduknya telah mencapai tingkat di atas garis kemiskinan, kaum terpelajar dan masyarakat umum dapat melakukan perjalanan dan penjelajahan di negeri yang luas itu dengan aman.

https://doi.org/10.24090/icodev.v1i1.4257
https://doi.org/10.37286/ojs.v1i1.2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun