Mohon tunggu...
Airgaramasin Airgaramasin
Airgaramasin Airgaramasin Mohon Tunggu... wiraswasta -

follow\r\n Manusia tanpa narasi.. \r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nAirgaramasin.blogspot.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Aquaponics Sederhana Belakang Rumah (Supermarket Keluarga)

6 Mei 2012   18:58 Diperbarui: 12 September 2016   00:28 11055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 istri sedang "berbelanja" buncis untuk makan malam

1336329914834789017
1336329914834789017
1336330162874859407
1336330162874859407

foto tanaman aquaponics sederhana belakang rumah.



Aquaponics Sederhana Belakang Rumah (supermarket keluarga)

oleh : airgaramasin

Beberapa bulan terakhir ini dengan berbekal pengetahuan tentang pertanian yang dangkal, saya mencoba hal baru dengan anak istri saya, yaitu bercocok tanam menggunakan sistem aquaponics/akuaponik. Menurut apa yang kami pelajari dari beberapa website, aquaponics adalah sebuah metode dengan menggabungkan antara aquaculuture dengan hidroponik.

Kebetulan kami memiliki kolam kecil di belakang rumah, diantara tanaman sayuran kebutuhan rumah tangga kami sebelumnya. Kolam dengan kedalaman 1 meter tersebut kami set dengan kayu sedemikian rupa agar dapat menopang beberapa ember, kotak plastik yang digunakan sebagai wadah media arang dan batu kerikil. Pompa bekas aquarium 25 watt kami gunakan untuk memutar air kolam ke dalam media tanam. Hanya memberi makan dengan ikan saja, kami juga mendapatkan sayuran tanpa pupuk buatan karena air kolam sudah mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman, ikan pun turut senang karena air tersaring media tanaman.

Dengan peralatan sederhana tersebut kami sekarang bisa memanen sayuran dengan cara organik (walaupun kata-kata organik masih diperdebatkan).

Buncis, bayam, seledri, kangkung, tomat, daun loncang, terung kami tanam pada “mainan” baru itu. Menjadikan “supermarket” belakang rumah kami bertambah komplit, karena sayuran dan ikan kolam dapat memenuhi sebagian kebutuhan makan kami.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun